Pemerintah di Kota Thailand Imbau Warga Masak Daging Merpati Liar

5 Mei 2018 12:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Merpati di jalan (Foto: dok: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Merpati di jalan (Foto: dok: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Keberadaan burung merpati di taman-taman kota memang jadi penghias dan atraksi tersendiri bagi warga. Tapi jika terlalu banyak, ternyata merepotkan juga. Seperti yang terjadi di kota Mueang, provinsi Lop Buri, Thailand.
ADVERTISEMENT
Pemerintah kota Mueang terpaksa harus memusnahkan burung-burung merpati yang populasinya kian membengkak, ratusan ribu ekor jumlahnya. Bahkan Mueang meminta bantuan warga untuk menangkap merpati-merpati dengan imbalan hadiah uang.
"Jumlah merpati meningkat empat hingga lima kali lipat setiap tahun, jika tidak segera dilakukan sesuatu, masalahnya akan memburuk," kata pejabat Mueang, Plaek Thepparak.
Terlalu banyak merpati ternyata merusak kota. Kotoran burung-burung itu merusak pemandangan dan bangunan-bangunan di kota, mulai dari rumah warga, kantor pemerintahan, situs bersejarah, hingga kuil keagamaan.
"Sebelumnya warga bisa minum air hujan, tapi sekarang mereka membeli air mineral karena air hujan kotor terkena kotoran burung," kata Plaek lagi.
Ada hadiah sebesar 10 baht, sekitar Rp 4000, untuk setiap burung yang ditangkap. Burung-burung ini kemudian akan dikirim ke pusat karantina di provinsi lain.
ADVERTISEMENT
Solusi lainnya, adalah menangkap ribuan burung itu untuk dimasak. Bahkan pemerintah Mueang akan mengadakan kompetisi memasak merpati pekan ini yang berhadiah uang.
Berbagai menu bisa dihasilkan dari merpati, mulai dari yang paling sederhana yaitu menggorengnya dengan minyak, dibuat pie, atau bahkan diberi pelengkap salad pepaya khas Thailand.
"Kami mengimbau warga untuk memakan merpati jika higienis dan dimasak dengan baik," kata Plaek.