news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pemerintah Harus Serius Tangani Serangan KKB Papua

5 Desember 2018 9:53 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bonar Tigor Naipospos (SETARA Institute) (Foto: Puti Cinintia/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bonar Tigor Naipospos (SETARA Institute) (Foto: Puti Cinintia/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua menembak 31 pekerja PT Istaka Karya yang tengah membangun jembatan Habema-Mugi, dan menyandera 15 orang lainnya. Aksi tersebut diduga dilakukan di Kali Yigi dan Kali Aurak, Kabupaten Nduga, yang merupakan lokasi proyek pembangunan jembatan pada Sabtu (1/12) lalu.
ADVERTISEMENT
SETARA Institute ikut merespons aksi penembakan dan penyanderaan pekerja yang sedang membangun jembatan Trans Papua itu. Wakil Ketua SETARA Institute Bonar Tigor Naipospos juga mengutuk aksi pembunuhan biadab yang dilakukan KKB.
"Tindakan tersebut tidak saja inhuman atau tidak manusiawi, namun juga memberikan efek domino rasa takut (fear) di kalangan pekerja dan warga. Sehingga dapat mengganggu program-program pembangunan masyarakat dan pembangunan infrastruktur yang sedang digalakkan oleh pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla," kata Bonar dalam keterangannya, Rabu (5/12).
Bonar meminta aksi keji ini harus mendapat penanganan yang serius dari aparat keamanan. Serta, memulihkan keamanan bagi warga khususnya di Distrik Yigi yang dekat dengan area proyek pembangunan jembatan tersebut.
Polda Papua berusaha membebaskan 15 pekerja yang disandera KKB.  (Foto: Dok Polda Papua)
zoom-in-whitePerbesar
Polda Papua berusaha membebaskan 15 pekerja yang disandera KKB. (Foto: Dok Polda Papua)
Namun, ia mengingatkan agar aparat keamanan, baik sipil maupun militer, untuk bertindak secara proporsional. Selain itu, diharapkan proses penanganan kasus pembunuhan ini dilakukan menggunakan pendekatan sipil berbasis sistem hukum pidana.
ADVERTISEMENT
"Aparat hendaknya tidak mengambil langkah berlebihan yang dapat memperburuk situasi keamanan, baik aktual maupun persepsional. Di Papua yang secara umum dalam beberapa tahun belakangan ini relatif terkendali. Secara objektif, pendekatan militer belum dibutuhkan," ungkap dia.
Bonar menilai aksi pembunuhan dan penyanderaan pekerja PT Istaka Karya menjadi salah satu insiden paling mematikan dalan beberapa tahun terakhir yang dilakukan KKB Papua. Ia meminta pemerintah untuk serius menangani gangguan keamanan ini yang sudah terjadi berulang kali.
Termasuk pemerintah yang mesti bersedia mendengarkan pikiran rakyat Papua, dan tidak hanya dilakukan demi kemajuan ekonomi semata.
Pembebasan KKB di Papua (Foto: Dok. Multimedia Polri)
zoom-in-whitePerbesar
Pembebasan KKB di Papua (Foto: Dok. Multimedia Polri)
"Pemerintah harus serius merespons secara komprehensif, antara lain dengan mencari formulasi penyelesaian politik di Papua. Sebab, jika tidak, eskalasi perlawanan KKB pasti meningkat," kata Bonar.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Jokowi-JK harus menyadari bahwa pembangunan infrastruktur dan peningkatanan kesejahteraan ekonomi masyarakat Papua tidaklah cukup, apabila tidak dibarengi penghormatan dan rekognisi atas hak-hak dasar masyarakat Papua," lanjutnya.
Bonar juga berpesan kepada para politisi untuk tidak memanfaatkan momen penembakan ini untuk mempolitisasi pihak tertentu. Ia meminta para elite politik untuk memberikan dukungan dan kepercayaan kepada seluruh pihak keamanan untuk dapat memulihkan situasi di Papua.