Pemerintah Indonesia Panggil Dubes Saudi, Protes Eksekusi Zaini

19 Maret 2018 19:29 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dubes Arab Saudi untuk RI, Osama Mohammad. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dubes Arab Saudi untuk RI, Osama Mohammad. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Eksekusi Zaini Misrin mengejutkan pemerintah Indonesia karena dilakukan tanpa pemberitahuan ke perwakilan pemerintah di Jeddah. Untuk itu, pemerintah memanggil Duta Besar Saudi di Jakarta Osama bin Muhammad Abdullah untuk menyampaikan protes resmi.
ADVERTISEMENT
"Hari ini, pemerintah Indonesia menyampaikan protes resmi dan meminta penjelasan dengan memanggil Dubes Saudi di Jakarta. Kami menyampaikan keprihatinan dan prootes terhadap eksekusi tanpa notifikasi," kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Lalu Muhammad Iqbal dalam konferensi pers di Kementerian Luar Negeri, Senin (19/3).
Menurut Iqbal, Zaini dieksekusi pada Minggu (18/3) pukul 15.30 WIB. Pria 53 tahun asal Bangkalan, Madura, itu dinyatakan bersalah pada 2008 karena telah membunuh majikannya pada 2004 silam.
Proses pengadilan terhadap Zaini dianggap banyak celah karena tidak melibatkan pengacara dan penerjemah dari perwakilan Indonesia di Saudi. Eksekusi Zaini juga dilakukan tanpa sepengetahuan KJRI. Migrant Care sebelumnya mengatakan, Zaini didesak dan dipaksa mengakui perbuatan yang tidak dilakukannya.
ADVERTISEMENT
Iqbal mengatakan, memang tidak ada aturan nasional pemerintah Saudi harus memberitahu perwakilan asing dalam hal eksekusi. Namun pemberitahuan itu seharusnya dilakukan atas dasar persahabatan kedua negara.
"Kedua negara memiliki persahabatan yang baik, sudah sepantasnya pemerintah Saudi memberi notifikasi kepada perwakilan Indonesia dalam hal eksekusi," kata Iqbal.
Padahal pada 2015 saat terjadi eksekusi mati Siti Zainab, Saudi saat itu berjanji akan memberikan notifikasi kepada perwakilan di Jeddah jika ada eksekusi lagi.
"Pemerintah mengungkapkan duka cita yang mendalam terhadap keluarga, khususnya istri di Jeddah, dan dua anaknya di Bangkalan. Keluarga menghadapi kejadian ini dengan ikhlas," ujar Iqbal.