Pemerintah Masih Butuh 577 Ribu Tenaga Teknik Ketenagalistrikan

14 September 2017 13:07 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi instalasi listrik (Foto: Basri Marzuki/ANTARA)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi instalasi listrik (Foto: Basri Marzuki/ANTARA)
ADVERTISEMENT
Pemerintah menggenjot pembangunan proyek pembangkit listrik dan jaringan penyaluran untuk meningkatkan rasio elektrifikasi hingga 97 persen pada tahun 2019. Hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan catatan Kementerian ESDM, untuk mendukung pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan tersebut, dibutuhkan tenaga teknik ketenagalistrikan sampai dengan tahun 2019 mencapai 650 ribu orang.
Menteri ESDM, Ignasius Jonan memaparkan sejak 2015 hingga April 2017, jumlah tenaga teknik ketenagalistrikan yang memiliki sertifikat baru sebanyak 72.025 orang. Hal tersebut, menurut dia, masih jauh dari tenaga teknik ketenagalistrikan yang dibutuhkan. Sehingga masih dibutuhkan hingga 577 ribu orang.
"Strategi pemenuhan kebutuhan dengan program kerjasama dengan Balai Latihan Kerja, pendidikan SMK, dan pendidikan vokasi," kata Jonan dalam forum diskusi profesional di kampus MM UGM, Jakarta, Kamis (14/9/2017).
Kebutuhan 650 ribu tenaga teknik ketenagalistrikan tersebut antara lain untuk membangun infrastruktur program 35 ribu MW. Rinciannya yakni membangun 291 pembangkit listrik, 732 tranmisi dengan 75 ribu set tower, dan 1.375 gardu induk.
ADVERTISEMENT
Adapun rincian tenaga teknik ketenagalistrikan yang ada saat ini yakni 14.267 orang di bidang pembangkit tenaga listrik, 3.040 orang di bidang tranmisi tenaga listrik, 42.451 orang di bidang distribusi tenaga listrik, dan 12.267 orang di bidang instalasi pemanfaat tenaga listrik.
"Masih ada 2.500 desa yang belum berlistrik. Pemerintah menarget melistriki seluruh desa hingga tahun 2019," paparnya.
Dia menambahkan di 2017, pemerintah menarget rasio elektrifikasi mencapai 92,75 persen. Namun menerutnya di akhir semester I-2017, rasio elektrifikasi sudah mencapai 92,26 persen.
Reporter: Muchammad Resya Firmansyah