Pemerintahan Kamboja Terbentuk, Hun Sen Kembali Memimpin untuk 5 Tahun

7 September 2018 11:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PM Kamboja Hun Sen (Foto: AFP/Thang Chhin Sothy)
zoom-in-whitePerbesar
PM Kamboja Hun Sen (Foto: AFP/Thang Chhin Sothy)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anggota parlemen Kamboja menyetujui perpanjangan masa jabatan Perdana Menteri Hun Sen selama lima tahun ke depan.
ADVERTISEMENT
Keputusan ini merupakan tindak lanjut pemilu Kamboja Juli lalu. Pemilu tersebut dikecam dunia karena dituding penuh kecurangan setelah pemerintah membubarkan partai oposisi.
Usai dipastikan kembali menjabat, Hun Sen menyatakan ia akan melayani warga dan negara Kamboja. Selain itu, pria yang telah berkuasa 33 tahun ini pun menunjuk beberapa anggota keluarga untuk menduduki jabatan penting di pemerintahan serta parlemen.
Perdana Menteri Kamboja Hun Sen mengikuti pemilu keenam sejak negaranya merdeka dari perang. (Foto: MANAN VATSYAYANA / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Kamboja Hun Sen mengikuti pemilu keenam sejak negaranya merdeka dari perang. (Foto: MANAN VATSYAYANA / AFP)
Putranya, Hun Manet, ditunjuk menjadi Kepala Staf Gabungan, sementara anak termudanya Hun Many menduduki jabatan kepala Komisi Olah Raga dan Kepemudaan.
Menanggapi terpilih kembali Hun Sen, partai oposisi yang telah dibubarkan Partai Penyelamat Nasional Kamboja (CNRP) menyatakan penolakan keras atas keputusan parlemen.
"Pemilu itu ilegal jadi parlemen dan pemerintahan juga ilegal," sebut anak dari pemimpin CNRP Kem Sokha, Kem Monovthya seperti dikutip dari Reuters, Jumat (7/9).
ADVERTISEMENT
"Kecuali ada perubahan, Kamboja saat ini berjalan menuju isolasi," sambung dia.
Partai penguasa yang dipimpin Hun Sen, Partai Rakyat Kamboja, menyapu bersih seluruh kursi berjumlah 125 yang ada di parlemen.
Karena berkuasa penuh, Hun Sen harus menghadapi kritik keras dari dunia luar yang menyebut dirinya memberangus demokrasi di Kamboja.
Merespons kritik keras terhadap dirinya, Agustus lalu, Hun Sen membebaskan 14 pengkritik pemerintah yang telah lama dipenjara.