news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pemerkosa Mahasiswi Indonesia di Belanda Belum Tertangkap

25 Juli 2018 12:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rotterdam, Belanda. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Rotterdam, Belanda. (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Pelaku perkosaan seorang mahasiswi Indonesia di kota Rotterdam, Belanda, sampai saat ini belum tertangkap. Penyelidikan masih terus dilakukan oleh kepolisian dan korban telah didampingi Kedutaan Besar RI di Belanda.
ADVERTISEMENT
"Masih dilakukan penyelidikan. Kami sulit memberi informasi lebih lanjut, karena tidak ingin mengganggu penyelidikan yang sedang berlangsung," kata Fikry Cassidy, Wakil Kepala Perwakilan RI di Belanda, kepada wartawan di Amsterdam, Selasa (24/7).
kumparan telah menghubungi kepolisian Rotterdam untuk meminta keterangan atas kasus ini, namun belum mendapatkan balasan.
Kasus ini terjadi pada Sabtu pekan lalu ketika korban yang berusia 20-an bersepeda sekitar pukul 05.30 pagi dari stasiun sentral Rotterdam menuju rumahnya di Herman Bavinckstraat.
Tidak lama setelah korban merantai sepedanya di rumahnya, dia diserang dan diperkosa oleh pelaku. Korban mengalami luka karena dijerat lehernya dengan rantai sepeda oleh pelaku.
Pelaku diduga adalah pria berusia 20-an berkulit gelap, mengenakan sweater warna hitam, dan mengendarai sepeda berwarna gelap. Kepolisian Rotterdam telah meminta bantuan saksi dan mengerahkan 20 detektif ke lokasi kejadian.
ADVERTISEMENT
Fikry mengatakan pihak KBRI telah berkomunikasi dengan keluarga korban, pihak rumah sakit, maupun kepolisian. Hal ini merupakan bagian dari kerja KBRI, yaitu perlindungan warga negara Indonesia.
"Yang ingin ditekankan adalah keinginan keluarga korban untuk privasi. Kami menangani masalah ini dengan sangat serius, dan menghargai keinginan keluarga korban agar privasinya dijaga," kata Fikry lagi.
Korban adalah mahasiswi peserta program pertukaran pelajar dan berkuliah di Erasmus University..
Fikry juga mengatakan KBRI telah bertemu dengan masyarakat Indonesia, termasuk Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Belanda, untuk memastikan peristiwa ini tidak terjadi lagi.
"Kita harus saling waspada," kata dia.