Pemilu di Bangladesh Memanas, Dua Orang Tewas Akibat Bentrokan

30 Desember 2018 12:20 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana kampanye pemilihan presiden di Bangladesh. (Foto: AFP/INDRANIL MUKHERJEE)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana kampanye pemilihan presiden di Bangladesh. (Foto: AFP/INDRANIL MUKHERJEE)
ADVERTISEMENT
Bentrokan terjadi saat pemilihan umum berlangsung di Bangladesh pada Minggu (30/12) dan mengakibatkan dua orang tewas. Polisi mengatakan, mereka tewas karena ada yang ditembak polisi dan dipukul seseorang hingga tewas.
ADVERTISEMENT
Dilansir AFP, Minggu (30/12), satu orang yang tewas merupakan seorang aktivis. Dia ditembak polisi di Kota Bashkhali. Sementara yang tewas dipukul kejadianya ada di distrik pegunungan tenggara Rangamati.
Para pemilih mulai memberikan suara pada pukul 08:00 pagi (02.00 GMT) di bawah pengamanan ketat. Pemungutan suara itu diprediksi akan memberikan kemenangan keempat yang bersejarah bagi Hasina, tetapi ternodai oleh aksi tewasnya dua orang.
Kampanye pemilihan presiden di Bangladesh. (Foto: AFP/MUNIR UZ ZAMAN)
zoom-in-whitePerbesar
Kampanye pemilihan presiden di Bangladesh. (Foto: AFP/MUNIR UZ ZAMAN)
Hasina memang saat ini dipuji sebagai pemimpin Bangladesh karena mendorong pertumbuhan ekonomi di negara Asia yang miskin. Selama satu dekade mimpin, Hasina juga menyambut para pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari penumpasan militer di tetangga Myanmar.
Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina. (Foto: AFP/POOL/DANIEL LEAL-OLIVAS)
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina. (Foto: AFP/POOL/DANIEL LEAL-OLIVAS)
Tetapi kritikus Bangladesh menuduhnya otoriter yang tumbuh dan melumpuhkan oposisi. Termasuk saingan berat Khaleda Zia yang menjalani 17 tahun penjara dengan tuduhan korupsi yang katanya termotivasi secara politis dalam upaya untuk mempertahankan kekuasaan.
ADVERTISEMENT
Bangladesh menggelar pemungutan suara setelah kampanye yang diselimuti oleh kekerasan mematikan, serta tuduhan penumpasan terhadap ribuan aktivis oposisi oleh pemerintah Perdana Menteri Sheikh Hasina.