Pemimpin Hong Kong Akan Minta Bantuan China untuk Atasi Demo

8 Oktober 2019 17:00 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam berbicara pada konferensi pers di kantor pusat pemerintah di Hong Kong, China (15/6). Foto: Anthony WALLACE / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam berbicara pada konferensi pers di kantor pusat pemerintah di Hong Kong, China (15/6). Foto: Anthony WALLACE / AFP
ADVERTISEMENT
Pemimpin Eksekutif Hong Kong Carrie Lam membuka diri atas intervensi China terhadap demo yang tak kunjung berakhir.
ADVERTISEMENT
Tokoh pro-Beijing itu mengatakan, saat ini intervensi China ke Hong Kong sudah masuk opsi. Sebab, demo yang masuk bulan ke-empat tersebut perlahan mulai melumpuhkan sendi kehidupan di Hong Kong.
Lam menambahkan, untuk saat ini kondisi di Hong Kong masih bisa dikendalikan oleh pihaknya. Namun, bila di masa mendatang keadaan makin buruk maka China akan dipanggil untuk membantu.
Massa anti-pemerintah mengenakan masker saat menghadiri aksi unjuk rasa di Central, di Hong Kong, China, Jumat (4/10/2019). Foto: REUTERS/Tyrone Siu
"Pada titik ini, saya rasa kami masih harus mencari solusi sendiri. Itu juga sudah menjadi posisi pemerintahan pusat (China) agar Hong Kong mengatasi persoalannya sendiri," kata Lam seperti dikutip dari AFP, Selasa (8/10).
"Tapi, bila nantinya keadaan semakin memburuk, opsi itu tak akandikesampingkan, ini jika Hong Kong masih ingin memiliki peluang lagi," sambung dia.
ADVERTISEMENT
Akhir pekan lalu, kondisi Hong Kong terus memburuk. Demonstran merusak puluhan stasiun kereta bawah tanah, menghancurkan toko-toko terkait China, dan memblokir jalanan.
Polisi anti huru hara bentrok dengan pengunjuk rasa di distrik Sha Tin, Hong Kong, China Selasa (1/10/2019). Foto: REUTERS/Jorge Silva
Lam yang kondisinya semakin terpojok sampai saat ini tidak mau memberlakukan keadaan darurat.
Demonstrasi di Hong Kong awalnya ditujukan agar pembahasan RUU Ekstradisi dibatalkan. RUU itu dicemaskan disalahgunakan China untuk menangkap musuh-musuh politiknya di Hong Kong.
Setelah RUU dicabut, demo berubah arah menjadi aksi anti-Beijing dan meminta Lam mundur.