Pemimpin Muslim Australia Tolak Bertemu PM Morrison

21 November 2018 12:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PM Scott Morrison (Foto: Mick Tsikas/via REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
PM Scott Morrison (Foto: Mick Tsikas/via REUTERS)
ADVERTISEMENT
Pemimpin Muslim Australia menolak undangan pertemuan dengan Perdana Menteri Scott Morrison setelah dia dianggap melontarkan kalimat kontroversial yang menyudutkan umat Islam.
ADVERTISEMENT
Morrison pada awal pekan ini menyebut warga Muslim Australia punya tanggung jawab khusus untuk menangkal ideologi radikal dan ekstrem.
Pernyataan tersebut dinilai kontroversial. Sebab, pernyataan itu bernada diskriminatif terhadap warga Muslim Australia.
Mufti Agung Australia Ibrahim Abu Mohamed dan beberapa kelompok Muslim menyatakan omongan tersebut memprihatinkan dan mengecewakan. Sehingga mereka menolak untuk menghadiri undangan dari Morrison.
"Komentar dari PM dan beberapa menteri lainnya yang seperti menyimpulkan bahwa masyarakat kami bersalah atas tindakan kriminal yang hanya dilakukan seorang individu dan seharusnya harus lebih banyak perbuatan untuk mencegah tindak kekerasan seperti itu," sebut Ibrahim seperti dikutip dari AFP, Rabu (21/11).
"Pernyataan (Morrison) macam itu tidak akan mengatasi masalah mendasar, tetapi malah akan mengasingkan masyarakat Muslim," sambung dia.
ADVERTISEMENT
Pernyataan dibalas lewat media sosial oleh Morrison. Ia mengatakan penolakan adalah bentuk penyangkalan, dan dikhawatirkan masyarakat Muslim di Negeri Kanguru akan lebih rentan dan semakin tidak aman.
"Kita semua memiki tanggung jawab untuk membuat Australia aman, dan itu berarti kami harus memastikan masyarakat Muslim tidak terpengaruh ideologi berbahaya ini," sebut Morrison.
Serangan di Melbourne pada 9 November lalu. Pelaku adalah warga Australia keturunan Somalia yang terinspirasi ISIS.
Kejadian itu menyebabkan seorang warga dan pelaku tewas. Setelah kejadian polisi menangkap tiga orang otak serangan yang seluruhnya adalah berkewarganegaraan Australia keturunan Turki.