Pemkot Akan Awasi Proyek Pembangunan Infrastruktur di Jakarta Timur
ADVERTISEMENT
Ambruknya tiang penyangga girder proyek Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) menambah daftar panjang kecelakaan kerja proyek pembangunan infrastruktur. Dalam kurun waktu dua bulan saja, telah terjadi 3 kali kecelakaan kerja di beberapa proyek di Jakarta Timur.
ADVERTISEMENT
Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana merasa prihatin dengan banyaknya kecelakaan kerja di wilayahnya. Bambang mengaku telah mengajukan evaluasi kerja berbagai proyek di Jakarta Timur.
“Sebetulnya kita sudah sering menyampaikan evaluasi dan imbauan ke pelaksana-pelaksana (kontraktor -red), bukan proyek ini saja ya, tapi proyek-proyek besar (lainnya),” ujar Bambang di lokasi kejadian, Jalan DI Panjaitan, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (20/2).
Mengantisipasi semakin banyaknya kecelakaan kerja di proyek pembangunan infrastruktur, Bambang akan meninjau dan mengawasi secara berkala proyek di Jakarta Timur. Ia juga akan mengevaluasi pengawasan yang dilakukan oleh Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jakarta Timur.
"Kita (akan melaksanakan) peninjauan secara berkala di setiap proyek. Pengawasan dari Dinaskertrans sesuai dari ketenagakerjaannya dari Dinaskertrans kan juga ada itu. Dari Sudin nanti kita tanyakan ini sudah terjadi beberapa kali," jelas Bambang.
Selain ambruknya tiang penyangga girder proyek Tol Becakayu, sebelumnya juga pernah terjadi kecelakaan kerja proyek pembangunan infrastruktur di Jakarta Timur. Pada 22 Januari, konstruksi beton dalam proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) di kawasan Kayu Putih, Jakarta Timur, ambruk. Lima orang pekerja terluka dalam peristiwa ini.
Tak lama berselang pada 2 Februari, tiang penyangga girder di proyek jalur kereta api double-double track (DDT) di Matraman, Jakarta Timur, jatuh. Akibat peristiwa ini empat orang pekerja meninggal. Kepolisian telah menetapkan satu operator sebagai tersangka.
ADVERTISEMENT