Pemkot Banda Aceh Akan Tempatkan Polisi Syariat di Setiap Hotel

8 Oktober 2019 13:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilsutrasi Personel Polisi Wilayatul Hisbah. Foto: ANTARA FOTO/Rahmad
zoom-in-whitePerbesar
Ilsutrasi Personel Polisi Wilayatul Hisbah. Foto: ANTARA FOTO/Rahmad
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kota Banda Aceh akan menempatkan polisi syariat atau Wilayatul Hisbah (WH) di setiap hotel yang ada di kota itu. Penempatan polisi syariah dilakukan setelah penggerebekan oknum TNI bersama mahasiswi yang tengah pesta sabu beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman, mengatakan penempatan polisi syariat diutamakan di hotel berbintang yang dianggap rawan. Setiap hotel akan ditempatkan sekitar 2 hingga 4 orang petugas WH.
“Setiap hotel akan ditempatkan WH, terutama hotel berbintang dan yang kita anggap rawan. Sehingga bisa mengawal terhadap pelanggaran syariat terjadi. Kita juga ingin organisasi lain ikut mengawal (dan) membantu dalam penegakan syariat Islam di kota Banda Aceh,” kata Aminullah usai menghadiri pelantikan ketua DPRK Kota Banda Aceh, Selasa (8/10).
Sebelumnya Pemkot Banda Aceh telah memanggil GM Hotel Hermes Palace. Hotel tersebut menjadi tempat oknum TNI dan mahasiswa melakukan pesta sabu pada Rabu (2/10) dini hari. Pesta sabu itu dipergoki oleh Polisi Militer Kodam Iskandar Muda.
ADVERTISEMENT
Saat dipanggil, pihak hotel membuat surat pernyataan jika melanggar, maka izinnya dicabut.
“Pertama dia sudah membuat pernyataan apabila ada kelalaian yang menyebabkan terjadinya pelanggaran, seperti yang sudah saya katakan izin kita cabut. Pernyataan itu sudah dibuat,” sebut Aminullah.
Adapun soal dugaan pelanggaran syariat yang dilakukan oknum TNI dan mahasiswi tersebut, Aminullah mengaku tengah menyelidikinya.
“Ada 10 orang mereka yang ditangkap diduga menggunakan narkoba. Apakah ada pelanggaran syariat ini sedang kita teliti, ketika sudah terjadi pelanggaran syariat baru kita bisa masuk ke sana (pidana),” ungkapnya.
“Setiap pelanggaran terjadi di hotel ada dua sebab. Pertama memang dikoordinir oleh hotel, dan kedua soal moral, orang yang datang ke hotel secara sembunyi-sembunyi. Ini kita sedang teliti apakah moral atau dikoordinir,” tambahnya.
ADVERTISEMENT