Pemkot Surabaya Uji Coba Rekayasa Lalin Overpass Bundaran Satelit

Rekayasa Baru Bundaran Satelit Surabaya. (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)

Dinas Perhubungan Kota Surabaya bersama Ditlantas Polda Jatim dan Jasa Marga menggelar uji coba rekayasa lalu lintas di kawasan Bundaran Satelit, Kota Surabaya, Selasa (23/10). Rekayasa lalin dilakukan terkait dengan penggunaan overpass Bundaran Satelit yang baru rampung.

Kepala Dishub Surabaya Irvan Wahyudrajat menjelaskan, rekayasa lalu lintas ini digelar guna mengurai kemacetan dari sisi barat dan timur Bundaran Satelit karena overpass sudah bisa digunakan. Rekayasa dimulai sejak pukul 10.00 WIB, Selasa (23/10).

"Ada lebih dari 50 petugas gabungan yang kami libatkan di lapangan. Mereka membantu mengarahkan para pengendara selama uji coba sampai seminggu ke depan," terang Irvan di lokasi, Selasa (23/10).

Rekayasa Baru Bundaran Satelit Surabaya. (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)

Irvan mengatakan, penggunaan overpass di Bundaran Satelit ini masih akan dilakukan secara bertahap. Dia mengakui, simpang di kawasan ini cukup rumit, terlebih untuk masa penyesuaian penggunan jalan.

"Rekayasa di sini sangat rumit karena ada 5 traffic light. Jadi kita untuk memindahkan harus secara bertahap. Penggunaannya sendiri masih belum familiar, jadi selama seminggu kita akan mengarahkannya," ujar Irvan.

Rekayasa lalu lilntas yang diterapkan sudah disesuaikan dengan pola perjalanan pengendara di Bundaran Satelit. Dengan begitu, diharapkan masyarakat bisa cepat beradaptasi dengan pola arus lalu lintas yang baru ini.

Pada rekayasa kali ini, petugas juga akan menutup jalur dari arah barat atau Jalan HR Muhammad. Kemudian secara bergiliran menutup jalur dari arah sebaliknya, yaitu dari Jalan Mayjend Sungkono.

"Dua traffic light akan dimatikan dan jalan ditutup dengan barrier sehingga arus lalu lintas dialihkan ke jalur overpass di bagian tengah. Penutupan jalur akan dimulai siang ini," ujar Irvan.

Menurut Irvan, segmen timur dan barat yang harus ditutup karena pengerjaan underpass. Meski berkurang dua lajur, namun lajur sudah dilebarkan selebar satu lajur.

"Ini tinggal penguraian saja. Dari lima traffic light menjadi tiga traffic light. Mestinya lebih simpel tapi kita harus arahkan satu per satu," terang Alumnus ITS itu.

Rekayasa Baru Bundaran Satelit Surabaya. (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)

Pengguna jalan dari Jalan Mayjend Sungkono menuju Jalan Raya Kupang Indah bisa melalui overpass ini dan langsung lurus menuju Kupang Indah atau putar balik ke Jalan Mayjend Sungkono.

Sebaliknya, untuk arus lalu lintas dari Jalan Raya Kupang Indah menuju HR Muhammad atau akses Tol Surabaya-Gempol dapat melalui overpass. Lalu arus lalu lintas dari akses tol Kupang Indah menuju Jalan Mayjend Sungkono juga dapat melewati overpass.

"Kami akan memasang rambu-rambu sebagai pembantu. Sedangkan dari sisi Jalan Mayjend Sungkono di depan Taman Makam Pahlawan juga sudah dilakukan pelebaran jalan," ungkap Irvan.

Terkait dampak keberadaan overpass ini, Irvan mengaku akan melakukan evaluasi selama satu pekan ke depan sebelum resmi dioperasionalkan nantinya.

"Masih membutuhkan pengenalan, terutama bagi masyarakat dari luar Surabaya serta yang turun dari arah tol mereka belum tahu," lanjutnya.

Berikut perubahan arus lalu lintas akibat penggunaan overpass Bundaran Satelit:

1. Penutupan Bundaran Satelit sisi barat dan timur sehingga arus lalu lintas dialihkan ke overpass.

2. Arus lalu lintas dari Jl. Mayjen Sungkono menuju ke Jl. Raya Kupang Indah dapat melalui overpass.

3. Arus lalu lintas dari Jl. Raya Kupang Indah menuju ke Jl. HR.Muhammad/JI. Akses TOL Surabaya Gempol dapat melalui overpass.

4. Arus lalu lintas dari JI. Akses Tol menuju ke Jl. Raya Kupang Indah / ke JI. Mayjend Sungkono dapat melalui overpass.