news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pemprov DKI Anggarkan Rp 140 M untuk Revitalisasi 5 Taman di Jakarta

9 Januari 2019 11:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengunjung di Taman Honda, Tebet. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjung di Taman Honda, Tebet. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pemprov DKI Jakarta berencana merevitalisasi 5 taman di Jakarta. Kepala Dinas Kehutanan Suzi Marsitawati mengungkapkan pihaknya menganggarkan Rp 140 miliar untuk program tata ulang taman tersebut.
ADVERTISEMENT
“Kita akan merevitalisasi 5 taman, yaitu Taman Langsat (Jakarta Selatan), Tebet (Jakarta Selatan), Mataram (Jakarta Selatan), Taman Puring (Jakarta Selatan), Tugu Tani (Jakarta Pusat),” kata Suzi di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu, (9/1).
Suzi tak menampik anggaran yang digunakan cukup besar. Namun, anggaran itu sudah disesuaikan dengan luas taman dan berbagai fasilitas yang akan disediakan. Apalagi, kata Suzi, taman-taman tersebut hampir 10 sampai 15 tahun belum ditata ulang kembali.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan beserta jajaran di Taman Tebet. (Foto: Moh Fajri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan beserta jajaran di Taman Tebet. (Foto: Moh Fajri/kumparan)
“(Anggaran) Dilihat dari luasan. Di Taman Tebet itu 7,8 hektare, kemudian Langsat juga cukup besar. Kemudian fasilitas yang akan kita bangun. Taman Tebet kita akan satukan, koordinasi dengan Dinas LH (Lingkungan Hidup), ada TPS di sana. Kita coba buat role model dengan pengelolaan. Sehingga taman lebih baik dan bisa dinikmati warga,” ujar Suzi.
ADVERTISEMENT
Suzi mengungkapkan saat ini pihaknya sedang mematangkan konsep penataan yang juga melibatkan warga. Dia menegaskan pihaknya tak menutup kemungkinan menggandeng Corporate Social Responsibility (CSR) agar revitalisasi rampung tahun ini. Dengan menggandeng CSR, diperkirakan anggaran yang disediakan Pemprov bisa dikurangi.
“Harus tahun ini (2019), mudah-mudahan tahun ini selesai. Ini tergantung kita kecepatan proses pengadaan barang/jasa. Kalau kita gunakan CSR tentu lebih cepat,” pungkas Suzi.