Pemprov DKI: Batu Gabion Dapat Dibongkar Kapan Saja, Sesuai Kebutuhan

23 Agustus 2019 15:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Instalasi Batu Gabion di lokasi bekas instalasi bambu Getah Getih di dekat Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Instalasi Batu Gabion di lokasi bekas instalasi bambu Getah Getih di dekat Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemprov DKI memasang instalasi Batu Gabion sebagai pengganti Getih Getah yang bermaterial bambu di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat. Tak seperti Getih Getah, instalasi Batu Gabion ini tak memiliki masa tertentu dan bisa dibongkar kapan saja sesuai dengan kebutuhan.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kehutanan, Pertamanan, dan Pemakaman DKI Suzi Marsitawati mengatakan, instalasi di Bundaran HI bisa digonta-ganti menyesuaikan nuansa tema kegiatan atau acara khusus yang tengah berlangsung di Jakarta.
"Iya (bisa sampai dua tahun), tapi bisa kita bongkar kapan saja karena tergantung kebutuhan. Tiba-tiba bulan depan, 3 bulan lagi, atau 6 bulan. Kita (punya) event kenegaraan atau kegiatan khusus itu kan sifatnya dekoratif. Kita mau pertahankan satu atau dua tahun, tergantung kebutuhan," ucap Suzi kepada wartawan, Jumat (23/8).
Instalasi bambu getah getih dan gabion di Bundaran HI. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan dan Irfan Adi Saputra/kumparan
"Bisa saja (ada ornamen lain). Ini kita kan dalam menyambut kegiatan khusus. Mungkin nanti ada kegiatan kenegaraan lain kita akan bikin instalasi lain. Jadi Dishut selalu dikaitkan dengan tema tematik," imbuhnya.
Sejak awal, Suzi menyadari pemasangan Batu Gabion pasti akan menimbulkan pro dan kontra dari masyarakat. Namun, baginya, penilaian masyarakat tergantung dari sudut pandang masing-masing.
ADVERTISEMENT
"Namanya nilai sculpture, itu kan ada yang suka dan tidak suka gitu. Jadi bagaimana kacamata memandang saja. Tapi kalau ada yang ngasih masukan itu menjadi bahan evaluasi buat kita. Jadi silakan saja masyarakat atau warga memberi masukan apa, silakan," ungkapnya.
Untuk ke depannya, selain dengan seniman, Pemprov DKI tak menutup kemungkinan berkolaborasi dengan masyarakat untuk membangun ornamen hiasan kota bersama.
"Mungkin ada bentuk-bentuk lain yang masyarakat ini kan. Kita bisa kolaborasikan, tidak menutup kemungkinan hal-hal seperti itu, karena kita baru memulai. Di negara-negara lain pun bentuk ekspresi banyak sekali bsa dilihat di-googling Gabion itu macam-macam ada bentuknya," tutupnya.