Pemprov DKI Imbau Warga Tak Habiskan Uang Lebaran di Kampung

17 Mei 2019 10:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Saefullah dan Deputi Gubernur BI, Rosmaya Hadi menunjukkan uang pecahan kecil. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Saefullah dan Deputi Gubernur BI, Rosmaya Hadi menunjukkan uang pecahan kecil. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemprov DKI Jakarta mengimbau masyarakat yang akan pulang kampung dan ingin menukar uang agar memilih tempat penukaran resmi. Sekda DKI Jakarta, Saefullah, mengatakan imbauan tersebut untuk menjaga keamanan di masyarakat.
ADVERTISEMENT
“Untuk pertama menghindari uang palsu, kedua adalah keamanan. Jangan sampai hasil menabung 11 bulan nanti ada insiden di jalan,” kata Saefullah di Monumen Nasional saat melihat program penukaran uang yang digelar Bank Indonesia, Jumat (17/5).
Meski begitu, Saefullah meminta masyarakat tidak menukarkan semua uangnya dan dihabiskan saat berada di kampung. Sebab, kata Saefullah, uang tersebut juga harus disiapkan ketika kembali ke Jakarta.
Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Saefullah didampingi Deputi Gubernur BI, Rosmaya Hadi meninjau layanan penukaran uang pecahan kecil. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
“Pesan berikutnya jangan semuanya dibawa pulang karena nanti akan kembali lagi ke Jakarta untuk bekerja. Saya pesan yang terakhir jangan disimpan karena uang itu harus diputar, dibelanjakan, supaya ada pertumbuhan ekonomi,” ujar Saefullah.
Program penukaran uang ini sudah dimulai dari tanggal 13 sampai 29 Mei 2019. Masyarakat bisa menukarkan uang mulai pukul 09.00 WIB sampai 14.00 WIB. Saefullah berharap program penukaran uang terus dikembangkan.
Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Saefullah dan Deputi Gubernur BI, Rosmaya Hadi menunjukkan uang pecahan kecil. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
“Jadi kami sangat bahagia, semoga program ini berjalan tiap tahun, kalau bisa tahun depan ada program terobosan bukan hanya tukar uang tapi bagi uang,” tutur Saefullah.
ADVERTISEMENT
“Jadi mudah-mudahan antusiasme masyarakat DKI yang kita saksikan, Idul Fitri yang konsepnya kembali ke fitrah uangnya pun rupanya harus ada tuntutan uang baru. Uang baru, hati baru, perilaku baru,” tambahnya.