Pemprov DKI Jakarta Pernah Periksa Busa di Pintu Air BKT

14 Januari 2018 17:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Limbah busa di Jalur Banjir Kanal Timur (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Limbah busa di Jalur Banjir Kanal Timur (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Busa putih tampak memenuhi bagian depan pintu air Weir 2 Marunda yang ada di kawasan Banjir Kanal Timur, Jakarta Utara. Belum diketahui busa tersebut mengandung bahan berbahaya dan dampak pencemarannya.
ADVERTISEMENT
Penjaga pintu air Weir 2 Marunda, Karya, menyebutkan pegawai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebenarnya pernah datang untuk memeriksa kandungan dalam busa tersebut. Pemeriksaan berlangsung pada 2017, saat Jakarta masih dipimpin Basuki Tjahaja Purnama. Namun, hasil pemeriksaan tidak pernah sampai kepadanya.
“Dulu pernah dicek dari Pemprov DKI. Pernah cek semua aliran-aliran kali sepanjang BKT. Saya tidak tahu lagi (selanjutnya), tidak ada konfirmasi lagi,” ujarnya kepada kumparan (kumparan.com), Minggu (14/1).
Limbah busa di Jalur Banjir Kanal Timur (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Limbah busa di Jalur Banjir Kanal Timur (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Hal ini membuatnya hanya menerka limbah itu berasal dari hasil cucian warga yang aliran kalinya masuk ke BKT. Busa juga baru terbentuk saat air melewati pintu air. Perbedaan tinggi antara hulu dengan hilir membuat jatuh air berbuih. Buih ini keluar dari 5 saluran yang ada di pintu air.
ADVERTISEMENT
“Buihnya semakin banyak kalau debitnya lebih tinggi,” ujarnya.
Ia meyakini limbah itu tidak berbahaya karena masih banyak pemancing yang mendapat ikan di tempat tersebut. “Kalau bahaya orang tidak memancing. Ikannya pada mabok. Airnya bagus, limbahnya di atas bukan, di bawah. Kalau di limbah dasar, itu baru bahaya, itu mematikan Ikan,” ujarnya.