Pemprov DKI: Minyak di Pulau Pari Diduga Bukan dari Pengeboran
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Wakil Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Ali Maulana Hakim mengatakan, pihaknya sudah laporan dari warga sekitar. Mereka sempat melihat ada kapal yang melintas di sekitar lokasi dan mengeluarkan minyak melalui tangki air ballast.
"Oh iya, jadi itu kan sebenarnya info ada laporan dari masyarakat (tentang minyak air ballast dari kapal). Tim kita kemarin dari DLH mengecek lokasi dan mengecek minyak yang tumpah yang ada di pantai," kata Ali di Balai Kota, Jalan Merdeka Selatan, Rabu (11/4).
Menurut Ali, minyak yang mencemari Pulau Pari bukan berasal dari tangki pengeboran. Secara kasat mata, karakter minyak yang mencemari pantai tidak pekat dan kental.
"Dan itu bukan minyak yang tebal (kental) seperti tangker pengeboran gitu. Jadi ini memang sepertinya (air) ballast dari kapal yang melintas," imbuh dia.
Untuk membuktikan hal itu, pihaknya telah mengambil sampel dan melaporkan ke Puslabfor untuk diselidiki lebih lanjut, terutama sumber minyak yang mencemari itu.
ADVERTISEMENT
"Sudah diambil sampel sudah kita laporkan. Juga ke puslabfor juga sudah penyelidikan jadi kewenangan sudah ada di pihak keamanan untuk diselidiki kira-kira itu dari mana," kata dia.
Ali menyebut, saat ini pantai di Pulau Pari sudah bersih dari minyak. Dinas Lingkungan Hidup sudah berhasil membersihkan seluruh minyak di pantai itu.
"Sudah bersih, jadi bukan kayak minyak tumpah perairan di laut. Maksudnya ada endapan minyak gitu, tapi bukan tebal kayak tumpahan minyak dari pengeboran, bukan," tutup Ali.