Pemprov DKI: Pelican Crossing Tak Akan Sebabkan Macet

26 Juli 2018 18:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Masyarakat melewati JPO Bundaran HI. (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Masyarakat melewati JPO Bundaran HI. (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Salah satu kekhawatiran masyarakat terhadap rencana adanya pelican crossing sebagai pengganti JPO Bundaran HI adalah potensi macet di kawasan itu.
ADVERTISEMENT
Namun, Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekda Provinsi DKI Jakarta, Yusmada Faizal, menjamin kehadiran pelican crossing tidak akan menimbulkan kemacetan.
Ia menjelaskan, pelican crossing dilengkapi fasilitas dengan timer untuk pengaturan waktu kapan pengendara harus berhenti dan kapan pejalan kaki dapat menyeberang. Sehingga ia memastikan tidak akan ada masalah dari kehadiran pelican crossing.
"Kalau masuk lampu lalu lintas berhenti enggak kita? Suka enggak suka kan berhenti. Manakala dia berhenti, itulah pejalan kaki lewat. Apanya yang bikin macet?" kata Yusmada di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (26/7).
ADVERTISEMENT
Yusmada mengatakan, salah satu manfaat dari kehadiran pelican crossing ini adalah sebagai salah satu sarana edukasi bagi pengendara agar tertib berlalu lintas. Apalagi di sekitar kawasan Sudirman-Thamrin ada sekitar 4 persimpangan yang masing-masing ada rambu lalu lintasnya.
"Jalan kaki kan jalannya cuma 3 km/jam. Nunggu sebentar aja kan motor udah jalan. Kalian mau Sudirman-Thamrin itu ngebut berapa km/jam? Mau kecepatan berapa? Kan kalau sabar-sabar aja kan nyampe. Jadi gunain share (pengaturan waktu) itu," jelasnya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana akan membongkar jembatan penyeberangan orang (JPO) yang ada di dekat bundaran Hotel Indonesia (HI).  (Foto: Helmi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana akan membongkar jembatan penyeberangan orang (JPO) yang ada di dekat bundaran Hotel Indonesia (HI). (Foto: Helmi/kumparan)
Pelican crossing ini akan dilengkapi dengan traffic light, tombol difabel yang dikhususkan bagi penyandang disabilitas, serta pengeras suara. JPO yang akan digantikan dengan pelican crossing rencananya baru akan dibongkar pada Minggu (29/7).
Awalnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyebut pelican crossing hanya sementara sampai underpass untuk pejalan kaki selesai dibangun. Namun kemudian, Sandi menilai pelican crossing dibutuhkan secara permanen karena underpass untuk pejalan kaki tidak bisa digunakan lagi setelah MRT berhenti beroperasi di malam hari.
Sejumlah warga saat menggunakan Pelican Crossing untuk menyeberangi jalan raya di kawasan Tebet, Jakarta, Kamis (26/7). (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah warga saat menggunakan Pelican Crossing untuk menyeberangi jalan raya di kawasan Tebet, Jakarta, Kamis (26/7). (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
ADVERTISEMENT