Pemuda Muhammadiyah Dorong Jokowi Bentuk Tim Independen Kasus Novel

6 Agustus 2019 16:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyidik KPK, Novel Baswedan. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Penyidik KPK, Novel Baswedan. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejak penyerangan penyidik KPK Novel Baswedan oleh orang tidak dikenal terjadi dua tahun lalu, banyak desakan kepada Presiden Jokowi untuk membuat tim gabungan pencari fakta (TGPF) independen. Namun hingga kini hanya ada tim gabungan buatan Kapolri yang menyelidiki kasus Novel. Dan terakhir tim teknis yang dipimpin Kabareskrim Komjen Idham Azis.
ADVERTISEMENT
Pemuda Muhammadiyah merasa tim buatan dari kepolisian tidak cukup. Wakil Ketua Majelis Hukum dan HAM Pemuda Muhammadiyah Maneger Nasution meminta Presiden Jokowi agar untuk membentuk tim gabungan independen pencari fakta yang melibatkan masyarakat sipil.
"Bahasanya seperti ini, Pak Presiden menyampaikan kepada masyarakat sipil, ‘wahai masyarakat sipil, tolong saya dibantu menunjuk orang untuk sebagai TGPF’ itu yang dari tokoh masyarakat sipil yang kualifikasi kompetisi termasuk integritas diakui oleh sebagian besar masyarakat sipil itu," kata Maneger di kantor Pusat Dakwah Muhammadiyah, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (6/8).
Maneger menilai tim bentukan Polri kurang karena tak melibatkan masyarakat sipil sebagai bentuk independensi. Ia mengusulkan di tim yang baru lebih banyak melibatkan masyarakat sipil dibandingkan kepolisian atau dari kalangan Istana.
ADVERTISEMENT
"Kalau Presiden mengamanahkan ke masyarakat sipil kita bisa musyawarah semacam kongres gitu, ya, pertemuan untuk menyepakati siapa namanya yang dibutuhkan dan kemudian di-SK-kan oleh Presiden. Ini penting, jangan tokoh masyarakat sipil tapi munculnya dari Istana gitu, tapi munculnya dari masyarakat sipil," katanya.
Bila memang ada keinginan seperti itu, Maneger memastikan Muhammadiyah siap memfasilitasi agar dapat menjadi tempat inisiasi masyarakat sipil untuk menyelidiki kasus Novel ini.
"Dua langkah ini (dua tim bentukan Polri) dilakukan, ini kita apresiasi. Tapi kita juga mencari celah untuk menyampaikan secara langsung kepada Presiden dengan melibatkan tokoh tokoh sipil kita pandang relatif ada di tengah," katanya.