Pemuda Muhammadiyah: Usut Kasus Novel dan Teror Bom ke Pimpinan KPK

10 Januari 2019 18:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua PP Pemuda Muhammdiyah Sunanto menangis saat memberikan pidatonya di acara pelantikan pengurus PP Pemuda Muhammdiyah periode 2018-2022 (Foto: Ricad Saka/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua PP Pemuda Muhammdiyah Sunanto menangis saat memberikan pidatonya di acara pelantikan pengurus PP Pemuda Muhammdiyah periode 2018-2022 (Foto: Ricad Saka/kumparan)
ADVERTISEMENT
Rumah Ketua KPK Agus Rahardjo diteror bom pipa pada 9 Januari. Begitu juga rumah Wakil Ketua KPK Laode M Syarif diteror bom molotov pada hari yang sama. Pemuda Muhammadiyah meminta Polri mengusut tuntas teror tersebut.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Ketum Pemuda Muhammadiyah Sunanto juga mengingatkan agar segera menuntaskan kasus lama penyerangan terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan. Sebab, pihaknya menilai kedua teror itu saling berkaitan.
"Mendesak Kepolisian Republik Indonesia untuk segera mengungkap pelaku penyiraman terhadap Novel Baswedan, karena kami menilai bahwa teror bom di rumah kedua pimpinan KPK merupakan peristiwa yang memiliki keterkaitan," kata Sunanto dalam keterangan tertulisnya, Rabu (10/1).
Bom pipa di rumah ketua KPK. (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Bom pipa di rumah ketua KPK. (Foto: Istimewa)
Pemuda Muhammadiyah menduga teror bom tersebut merupakan rangkaian upaya mengganggu konsentrasi KPK dalam memberantas korupsi. Oleh karena itu, mereka meminta Presiden Jokowi memberikan perhatian serius terhadap agenda pemberantasan korupsi.
Selain itu, Pemuda Muhammadiyah menegaskan memberikan dukungan penuh kepada KPK untuk berkonsentrasi menyelesaikan kasus yang sedang di proses.
ADVERTISEMENT
"Meminta KPK untuk melanjutkan dan menuntaskan kasus yang selama ini mendapat perhatian masyarakat, seperti Kasus Century, BLBI, dan Sumber Waras," tegas Sunanto.
Sementara itu, tim gabungan dari Mabes Polri dan Polda Metro Jaya masih terus melakukan penyelidikan terhadap aksi teror bom di rumah pimpinan KPK. Sejauh ini sebanyak 17 saksi sudah diminta keterangannya oleh penyidik dalam kasus ini.
"Jadi kita penyelidik menggunakan metode induktif yaitu dengan mendatangi TKP untuk meminta keterangan dari sejumlah saksi dan korban. Untuk TKP di rumah Pak Laode, kita sudah periksa sebanyak 11 orang," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (10/1).
Sementara untuk saksi yang diperiksa di rumah Agus, Argo mengatakan sejauh ini sudah 6 orang yang diminta keterangannya. Namun Agus selaku korban belum dimintai keterangan.
ADVERTISEMENT