Pemuda Perindo DIY Mundur karena Seruan Tak Dukung Jokowi di Grup WA

10 Juli 2018 11:39 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi copot banner oleh Pemuda Perindo Yogyakarta (Foto: Tugu Jogja)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi copot banner oleh Pemuda Perindo Yogyakarta (Foto: Tugu Jogja)
ADVERTISEMENT
Ketua DPW Pemuda Perindo DIY, Jefferson Langang Hadiwijoyo memberi penjelasan mengenai sikapnya yang mundur dari keanggotaan partai, karena ada seruan agar tak boleh mendukung Joko Widodo di Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
Gejolak internal ini bermula dari pernyataan Ketua DPW Perindo DIY, Nanang Sri Rakmadi di grup Whatsapp yang menyampaikan bahwa kader tidak boleh mendukung Jokowi karena telah zalim dengan Ketum Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT).
"Itu disampaikan oleh Ketua DPW Perindo DIY di WA grup dan di setiap acara sarasehan caleg-caleg, ada tokoh masyarakat Jogja menyampaikan hal-hal keterkaitan tidak bolehnya dukungan kita dengan pemerintah karena sudah zalim dengan HT," kata Lanang kepada kumparan, Selasa (10/7).
Lanang menjelaskan, semua bukti-bukti percakapan Ketua DPW Perindo DIY di grup WA itu telah disampaikan langsung ke Ketua Pemuda Perindo, Effendy Syah, semalam. Ia berharap, pengurus DPP bisa turun langsung ke DIY untuk menginvestigasi permasalahan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Beliau (Ketua Pemuda Perindo) sudah menerima bukti dari percakapan WA salah satu caleg, maupun bukti Ketua DPW Perindo DIY menshare hal yang berkaitan dengan kezaliman pemerintah kita dengan Ketum HT," ucapnya.
Hary Tanoe selfie dengan Jokowi. (Foto: Twitter @Hary_Tanoe)
zoom-in-whitePerbesar
Hary Tanoe selfie dengan Jokowi. (Foto: Twitter @Hary_Tanoe)
Ia mengungkapkan, selama ini kegiatan Perindo di DIY banyak disupport oleh pemuda dan kader-kader. Namun, pengurus DPW eksklusif dan malah terkesan mendukung tokoh DIY yang memprovokasi agar tidak memilih Jokowi di forum pertemuan bacaleg Perindo yang difasilitasi DPW Perindo DIY.
Padahal, sudah jelas DPP Perindo memutuskan mendukung Jokowi di Pilpres 2019. "Setelah keluar, kami memutuskan kembali ke masyarakat. Kami trauma dan malu," pungkas Lanang.
Akibat peristiwa ini, total 23 kader telah keluar dari Partai Perindo
Sementara, Ketua Bidang Kader, Anggota dan Saksi Perindo, Armyn Gultom, membantah partainya melarang kader mendukung Jokowi di Pilpres 2019. Isu itu justru bertentangan dengan keputusan partai mendukung Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Itu fitnah keji karena Perindo sampai hari ini pada posisi mendukung Jokowi. Itu artinya ulah orang tak bertanggung jawab yang ingin merusak Perindo dari dalam, jadi mencari-cari alasan," ucap Armyn Gultom ketika dikonfirmasi terpisah, Selasa (10/7).