Penanganan Hipotermia di Gunung Bukan dengan Cara Disetubuhi

25 Juli 2019 11:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pendaki di Gunung Semeru Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pendaki di Gunung Semeru Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) Sudiyono menegaskan isu adanya penanganan pendaki hipotermia dengan cara disetubuhi tidak terjadi di wilayah pengawasannya. Hal ini dipastikan setelah dilakukan pengecekan lapangan.
ADVERTISEMENT
"Kami sudah cek lapangan. Enggak ada laporan mengenai hal ini," kata Sudiyono ketika dihubungi kumparan, Kamis (25/7).
Ia mengatakan, penanganan pendaki perempuan yang hipotermia dengan disetubuhi tidak dibenarkan di Gunung Rinjani. "Tidak benar dan tidak etis," tegasnya.
Sudiyono menambahkan, apabila ada pendaki hipotermia, pengurus BTNGR memiliki penanganan khusus. Mereka juga memiliki Tim Edelweiss Medical Health Center untuk menangani pendaki yang bermasalah secara kesehatan.
"Untuk sakit atau kecelakaan atau cek kesehatan kita bekerja sama dengan tim tersebut. Tinggal lapor ke kami via call center yang tercantum dalam tiket," ungkapnya.
Unggahan soal fenomena disetubuhi saat hipotermia ramai diperbincangkan dalam beberapa hari terakhir. Di postingan komentar tersebut, dijelaskan ada pendaki yang hampir meninggal karena hipotermia di Rinjani.
ADVERTISEMENT
Namun tidak dijelaskan di postingan tersebut dari mana asal pendaki dan kapan peristiwa itu terjadi. Tidak ada penjelasan rinci.
Dikutip dari situs Hellosehat, berikut langkah-langkah yang harus dilakukan jika rekan pendakian Anda mengalami hipotermia :
ADVERTISEMENT