Pencari Suaka di Kebon Sirih Akan Dipindahkan ke Islamic Center Rabu

9 Juli 2019 23:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para imigran pencari suaka mendirikan tenda di jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Para imigran pencari suaka mendirikan tenda di jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Para pencari suaka yang masih berada di trotoar Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, akan segera dipindahkan. Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi memilih Islamic Center sebagai lokasi sementara para pencari suaka itu menghuni.
ADVERTISEMENT
“Sudah dua minggu teman-teman dari Somalia, Afghanistan, dan Sudan, ini ada di sini. Mereka saya panggil kalau memang malam ini mereka berkoordinasi dengan teman-teman, 241 orang yang ada di bawah nanti akan kita pindahkan rencananya besok pagi ke Islamic Center,” kata Prasetio di DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Selasa, (9/7).
Keputusan tersebut diambil usai Prasetio berkoordinasi dengan Pemprov DKI khususnya dari Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) dan perwakilan para pencari suaka. Prasetio menjelaskan, alasan pemilihan Islamic Center lantaran lokasi tersebut masih milik Pemerintah Daerah (Pemda).
Ketua DPRD DKI, Prasetio Edi Marsudi (kanan) saat mengecek para pencari suaka di Jalan Kebon Sirih, Selasa (9/7). Foto: Moh Fajri/kumparan
Tidak sekadar menampung, Prasetio mengungkapkan, pihaknya akan menjamin kebutuhan makanan dan memperhatikan kesehatan para pencari suaka.
“Kita tampung dulu di Islamic Center untuk kita beri makanan juga karena mereka 'kan juga manusia, ada anak-anak kecil yang sudah tiga hari sakit. Alhamdulillah dengan eksekutif langsung menanggulangi, dokter datang, kita bawa ke klinik. Ada bayi juga, nih sakit, jadi semua akan kita fasilitasi biar sehat. Masalah tuntutan saya enggak tahu,” ujar Prasetio.
Pencari Suaka duduk di trotoar depan menara Ravindo, di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Sejumlah pencari suaka beraktivitas di trotoar depan menara Ravindo, di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
“Makan manusia 'kan sehari 3 kali, mereka juga enggak bisa bekerja 'kan di sini karena 'kan peraturan perundang-undangan mereka, saya juga enggak ngerti,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Prasetio belum bisa memastikan sampai berapa lama para pencari suaka berada di Islamic Center. Ia hanya menegaskan, para pencari suaka yang dipindah di Islamic Center adalah yang saat ini mengokupasi trotoar Kebon Sirih, bukan di tempat lain. Sejauh ini yang terdata di Kebon Sirih ada sekitar 241 orang.
“Tergantung mereka. Mereka kalau enggak di-ini-kan tadi, kalau dari omongan mereka akan datang lagi ke sini. Coba saya menjembatani tadi, saya juga bicara dengan kementerian, Kemenlu untuk cepat ditanggulangi dan UNHCR juga harus bertanggung jawab karena ini kan permasalahan mereka,” terang Prasetio.
Pencari Suaka berjajar di trotoar depan menara Ravindo, di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Lebih lanjut, Prasetio menegaskan langkah yang diambil pihaknya bukan berarti mengambil tugas dari UNHCR. Sebab, menurut Prasetio, pihaknya hanya memfasilitasi saja. Ia memastikan permasalahan lainnya harus diselesaikan bersama UNHCR.
ADVERTISEMENT
“Saya sebagai (orang yang memiliki) peri kemanusiaan, pemerintah daerah dengan DPRD DKI mengambil satu tindakan yang membantu meringankan mereka untuk supaya penuntutan dia dengan UNHCR dapat solusi yang baik,” tutur Prasetio.