Pendukung Prabowo di Tubuh Golkar

20 Maret 2019 6:16 WIB
Erwin Aksa di Debat Ketiga Calon Wakil Presiden (Cawapres) Pemilu 2019 di Hotel Sultan, Minggu, (17/3). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Erwin Aksa di Debat Ketiga Calon Wakil Presiden (Cawapres) Pemilu 2019 di Hotel Sultan, Minggu, (17/3). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Politikus Golkar Erwin Aksa membelot dari keputusan partainya. Erwin, yang saat itu menjabat sebagai Ketua DPP Golkar, justru memilih untuk menunjukkan dukungannya secara terang-terangan kepada Prabowo-Sandi. Padahal, partainya merupakan bagian dari koalisi petahana.
ADVERTISEMENT
Dukungannya terlihat jelas saat debat ketiga Pilpres 2019 yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3). Saat itu, Erwin terlihat duduk di deretan pendukung paslon 02.
Erwin mengaku, kehadirannya itu merupakan bentuk dukungan kepada sahabat lamanya, Sandiaga Uno. Selain itu, Erwin menegaskan, dukungannya kepada Sandi merupakan pilihan pribadi dan tidak mengatasnamakan Partai Golkar.
"Sesuai aturan organisasi, setiap kader yang keluar dari garis partai ada konsekuensinya. Mulai dari teguran lisan, tertulis, sampai yang paling berat sanksi diberhentikan," ujar Ketua Bappilu Bidang Media dan Penggalangan Opini Partai Golkar Meutya Hafid saat dihubungi, Senin (18/3).
Meutya Hafid, Wakil Ketua Komisi I DPR. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Meutya menyebut, masalah sanksi yang akan diberikan kepada Erwin Aksa, merupakan wewenang dari majelis etik partai. Keputusan majelis etik itu kemudian diserahkan kepada Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto untuk ditetapkan sanksinya.
ADVERTISEMENT
"Sesuai prosedur, majelis etik akan memberikan rekomendasi kepada ketua umum. Kita lihat nanti ya masih berproses," tegasnya.
Di sisi lain, pihak Prabowo-Sandi menilai dukungan Erwin Aksa akan berpengaruh terhadap kemenangan Prabowo-Sandi. Meski, sebenarnya Erwin belum pernah mendeklarasikan secara jelas dukungannya.
"Saya tidak tahu apakah yang bersangkutan sudah men-declare (dukungan) atau belum ya, tapi memang (Erwin) saya lihat hadir di lokasi ya. Ya kami bersyukur kalau yang bersangkutan memberikan dukungan pada Prabowo-Sandi," ujar juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ahmad Riza Patria.
Juru bicara BPN Prabowo-Sandi, Riza Patria. Foto: Lutfan Darmawan/kumparan
Riza menuturkan, pihaknya menghormati sikap dan pilihan politik dari Erwin. Menurutnya, bukan hal aneh bila ada kader dari Partai Golkar yang mendukung Prabowo-Sandiaga.
"Sejauh yang saya ketahui Erwin Aksa itu pengurus Golkar ya. Pengurus golkar yang dukung Prabowo-Sandi biasa saja ya, karena pada (pemilu) 2014 dulu Golkar itu kan dukung Prabowo-Hatta, jadi kalau sekarang masih ada fungsionaris Golkar yang mendukung prabowo itu sangat mungkin ya," jelas Riza.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, anggota Dewan Pembina Partai Golkar Fadel Muhammad menilai sikap Ketua DPP Golkar Erwin Aksa yang terang-terangan mendukung oposisi sebagai kasus yang unik. Sebab, menurutnya, jika ingin memberikan dukungan kepada lawan, seharusnya Erwin Aksa tidak menunjukkannya terang-terangan.
"Karena beliau (Erwin) masih ada di struktural Partai Golkar, sehingga membuat inconvenience (ketidaknyamanan) daripada Partai Golkar sendiri," kata Fadel di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (19/3).
Politikus senior Golkar ini juga mengakui, sebenarnya ada beberapa kader lainnya yang menjatuhkan dukungan kepada Prabowo-Sandi di Pilpres 2019. Namun, tidak seperti Erwin, para kader tersebut lebih suka bekerja di belakang layar.
"Saya mengetahui sebagai seorang senior di Partai Golkar saya juga mengetahui ada beberapa teman-teman yang lain juga bersikap demikian, tetapi lebih banyak di belakang layar dan tidak menampakkannya," ucap Fadel.
ADVERTISEMENT
Erwin Aksa sendiri akhirnya dicopot dari jabatannya sebagai Ketua DPP Golkar bidang Koperasi dan UKM dan digantikan oleh kader lainnya, Andi Rukman. Keputusan ini ditandai dalam surat keputusan yang diteken langsung oleh Ketum Golkar Airlangga Hartarto yang resmi berlaku sejak Selasa (19/3).
Meski dicopot dari kepengurusan partai, Erwin mengaku belum ingin keluar dari partai berlambang beringin itu. Sebab, menurut Erwin, seluruh anggota keluarganya mayoritas aktif membesarkan Partai Golkar.
"Keluarga saya semua Golkar, dan dalam keluarga kami, kesetiaan yang paling utama. Tetap, saya tetap kader Golkar," tegasnya.
Erwin juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Ketum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Dewan Pembina Golkar Aburizal Bakrie. Sebab, selama ini telah memberikan kepercayaan baginya untuk mengemban tugas di kepengurusan partai.
ADVERTISEMENT
"Saya berterima kasih ke Ketum Golkar Pak Airlangga, Ketua Dewan Pembina Pak Aburizal, atas kepercayaannya selama ini," pungkasnya.