Pendukung Timnas Hong Kong Hina Lagu Kebangsaan China

11 September 2019 12:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Demonstran mengibarkan bendera hitam Hong Kong untuk mendukung demonstran anti-pemerintah di pertandingan kualifikasi Piala Dunia sepak bola antara Hong Kong dan Iran, di Stadion Hong Kong, Cina, Selasa (10/9) Foto: REUTERS/Athit Perawongmetha
zoom-in-whitePerbesar
Demonstran mengibarkan bendera hitam Hong Kong untuk mendukung demonstran anti-pemerintah di pertandingan kualifikasi Piala Dunia sepak bola antara Hong Kong dan Iran, di Stadion Hong Kong, Cina, Selasa (10/9) Foto: REUTERS/Athit Perawongmetha
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Insiden penghinaan lagu kebangsaan terjadi saat kualifikasi Piala Dunia antara Iran vs Hong Kong.
ADVERTISEMENT
Saat lagu kebangsaan China dikumandangkan, pendukung Hong Kong langsung menyoraki. Tindakan di Hong Kong Stadium diduga bagian dari protes anti-Beijing yang sudah berlangsung lebih dari tiga bulan.
Selain menyoraki lagu kebangsaan, sekelompok pendukung Hong Kong meneriakkan kalimat mendukung demo seperti: "Bebaskan Hong Kong" dan "Waktu untuk Revolusi."
Sementara itu, kelompok pendukung lainnya menyanyikan lagu Glory to Hong Kong. Lagu tersebut kerap dikumandangkan saat demonstrasi berlangsung.
Demonstran mengibarkan bendera hitam Hong Kong untuk mendukung demonstran anti-pemerintah di pertandingan kualifikasi Piala Dunia sepak bola antara Hong Kong dan Iran, di Stadion Hong Kong, Cina, Selasa (10/9) Foto: REUTERS/Athit Perawongmetha
Menurut seorang fans tindakan mereka adalah untuk menunjukkan bahwa mereka pantang menyerah menggelorakan demokrasi.
"Kami berharap dapat menyatukan Hong Kong. Walau kami kalah, kami akan terus berjalan. Ini yang kami akan terus lakukan melawan tim dan lawan yang kuat," kata seorang fans Hong Kong yang berada di stadion, Ah Wing, seperti dikutip dari Reuters.
ADVERTISEMENT
Dalam pertandingan tersebut, walau akhirnya Hong Kong kalah 2-0 dari Iran, pendukung terus menyanyikan yel-yel protes terhadap China.
Suasana di sekitar ruang wartawan di Bandara Internasional Hong Kong, China, Minggu (1/9). Foto: REUTERS/Kai Pfaffenbach
Belum ada respons dari Beijing mengenai kejadian di Stadion Hong Kong. Namun, penghinaan lagu kebangsaan termasuk pelanggaran yang berujung kurungan selama bertahun-tahun.
Hong Kong adalah wilayah otonomi khusus China. Mereka memiliki yurisdiksi sendiri dan diizinkan untuk berpartisipasi di ajang olah raga internasional.
Selama 10 pekan lebih Hong Kong dilanda demo besar. Awalnya, unjuk rasa ditujukan untuk menentang pembahasan RUU Ekstradisi. Setelah pembahasan dibatalkan, demo berubah menjadi aksi anti-Beijing.