Penembakan di Papua, Moeldoko Minta TNI-Polri Tak Terprovokasi

5 Desember 2018 10:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Deputi V KSP, Jaleswari Pramodhawardani (kiri), Kepala Staff Kepresidenan, Moeldoko (tengah) mengikuti acara Coffee Morning with KSP di Gedung Bina Graha. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Deputi V KSP, Jaleswari Pramodhawardani (kiri), Kepala Staff Kepresidenan, Moeldoko (tengah) mengikuti acara Coffee Morning with KSP di Gedung Bina Graha. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebanyak 31 pekerja PT Istaka Karya yang tengah membangun jembatan Habema-Mugi, Kabupaten Nduga, Papua, ditembaki oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB). Menurut Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, TNI-Polri tak boleh terprovokasi saat menangani kasus ini.
ADVERTISEMENT
Moeldoko ingin profesionalitas TNI-Polri terus dijunjung tinggi. Hal itu disampaikan Moeldoko dalam acara Coffee Morning with KSP di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (5/12).
"Bahwa pembangunan harus tetap berjalan. Upaya-upaya pemerintah untuk segera menyamakan kondisi dalam konteks pemerataan pembangunan ini adalah tidak mengenal situasi. Untuk itu maka perlunya, yang pertama TNI tidak terprovokasi," kata Moeldoko.
"TNI-Polri harus menjaga profesionalitas dan bekerja secara proporsional, tidak boleh terpancing. Kita harus menunjukkan bahwa kita prajurit-prajurit atau Bhayangkari yang beradab, supaya menjaga itu dengan sebaik-baiknya," lanjut dia.
Polda Papua berusaha membebaskan 15 pekerja yang disandera KKB.  (Foto: Dok Polda Papua)
zoom-in-whitePerbesar
Polda Papua berusaha membebaskan 15 pekerja yang disandera KKB. (Foto: Dok Polda Papua)
Untuk mengembalikan situasi di lapangan usai penembakan, Moeldoko meminta agar profesionalitas TNI-Polri terus dijaga. Meski adanya penembakan, Moeldoko memastikan pembangunan terus berjalan.
"Untuk itu, walaupun kita diganggu, pemerintah tetap berjalan. Karena ini menjadi kebutuhan besar dari masyarakat Papua, bukan hanya sekelompok kecil orang-orang yang bersenjata itu," ucap Moeldoko dengan nada tinggi.
ADVERTISEMENT
Moeldoko meminta agar daerah-daerah di Papua yang sedang ada pembangunan namun lingkungannya tak aman, perlu ada pengawalan dari TNI-Polri. Pengamanan itu bertujuan agar pembangunan infrastruktur di bumi cenderawasih terus berjalan.
Kondisi terkini pembangunan Trans Papua  (Foto: dok Humas PUPR)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi terkini pembangunan Trans Papua (Foto: dok Humas PUPR)
"Untuk itu perlu dikawal terhadap daerah-daerah yang ternyata tidak aman. Maka perusahaan-perusahaan atau BUMN yang sedang bekerja harus perlu pengawalan dari TNI maupun Polri, agar pembangunan tetap berjalan dengan baik," bebernya.
Saat kejadian penembakan tersebut, Moeldoko menjelaskan pekerja dari PT Istaka Karya sedang membangun jalan kurang lebih 278 km untuk membuka Wamena sampai dengan Agas.
"Karena daerah-daerah yang ada di Nduga itu merupakan daerah yang cukup tertinggal, daerah yang cukup terbelakang, terisolasi, dan daerah yang relatif tidak aman," tutur Moeldoko.
ADVERTISEMENT