Penerbit Yudhistira Minta Maaf Tulis Yerusalem Ibu Kota Israel

13 Desember 2017 16:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Penerbitan Yudhistira, Dedi Hidayat (Foto: Nesia Qurrota A'yuni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Penerbitan Yudhistira, Dedi Hidayat (Foto: Nesia Qurrota A'yuni/kumparan)
ADVERTISEMENT
Penerbit Yudhistira meminta maaf atas kesalahan penulisan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel di buku pelajaran IPS kelas VI SD terbitan mereka. Menurut mereka buku tersebut cetakan lama yakni tahun 2008 hingga 2010 untuk kurikulum KTSP.
ADVERTISEMENT
"Saya minta maaf, mengakui kesalahan. Ya tentu kesalahan itu tidak disengaja ya," kata Kepala Penerbitan Yudhistira, Dedi Hidayat saat berbincang dengan kumparan di kantornya, Ciawi, Bogor, Rabu (13/12).
Menurut Dedi informasi soal Yerusalem Ibu Kota Israel itu diperoleh dari word population sheet 2010. Buku tersebut juga sudah melewati verifikasi oleh internal penerbit Yudhistira berdasarkan sumber yang menjadi acuan.
"Mungkin itu kesalahan penulis ngambil data yang ternyata nggak valid, namanya referensi kan banyak. Berkenaan dengan itu kami mohon maaf apabila sumber yang kami ambil dianggap keliru," ucap Dedi.
Yudhistira akan memperbaiki kesalahan tersebut dengan menarik buku dari peredaran. "Dengan kesalahan tersebut kita akan tarik bukunya dan kita akan perbaiki," katanya.
Sebelumnya ramai di media sosial soal buku terbitan Yudhistira yang menyebut Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Hal tersebut tercantum di halaman 64 buku IPS kelas VI SD.
ADVERTISEMENT
Hal ini membuat heboh masyarakat Indonesia, mengingat saat ini Indonesia tengah memperjuangkan pengakuan Yerusalem sebagai Ibu Kota Palestina, bukan Israel.
Yerusalem sendiri baru diakui sebagai Ibu Kota Israel oleh Amerika Serikat. Saat itu, Presiden AS, Donald Trump, menyebut, pengakuan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel adalah untuk mengakhiri perang berkepanjangan antara Palestina dan Israel.
Padahal Yerusalem masih masuk ke dalam wilayah Palestina. Selain mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel, Trump juga memerintahkan agar Kedutaan Besar AS di Tel Aviv dipindah ke Yerusalem.