Pengadaan Tong Sampah Miliaran Rupiah sejak Era Ahok

4 Juni 2018 19:12 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tempat sampah merek Weber milik Dinas LH Jakarta (Foto: Dok. Dinas LH DKI Jakarta)
zoom-in-whitePerbesar
Tempat sampah merek Weber milik Dinas LH Jakarta (Foto: Dok. Dinas LH DKI Jakarta)
ADVERTISEMENT
Pengadaan tong sampah senilai miliaran rupiah di Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta rupanya sudah diusulkan saat Gubernur DKI Jakarta dijabat oleh Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Ahok sudah mengusulkan pada 2016 dan dianggarkan pada APBD 2017.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, di awal pengadaan tong sampah asal Jerman yang pengadaannya dilakukan oleh PT Groen Indonesia sesuai e-purchasing melalui e-katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Pertama kali, 1.000 tong sampah dibeli dengan kapasitas masing-masing 120-140 liter dan 660 liter.
"Kenapa Jerman (dipilih)? Pertama, yang tayang di katalog cuma China dan Jerman. Produk Indonesia tidak ada spesifikasi itu. Antara dua negara itu kita bandingin, ternyata (buatan) Jerman punya sertifikasi En840, sertifikasi garbage bin standar seluruh dunia yang dipakai di beberapa negara," jelas Isnawa saat dikonfirmasi kumparan, Senin (4/6).
Tempat Sampah 600 Liter Milik Dinas LH DKI (Foto: Sudin LH Jakbar)
zoom-in-whitePerbesar
Tempat Sampah 600 Liter Milik Dinas LH DKI (Foto: Sudin LH Jakbar)
Pemprov DKI Jakarta akhirnya memutuskan menganggarkan tong sampah ini pada APBD 2018. Nilai anggaran yang disiapkan mencapai Rp 12,6 miliar. Sedangkan untuk membeli 2.640 unit tempat sampah yang diimpor dari Jerman memakan biaya Rp 9,581 miliar dengan spesifikasi dan sistem pembelian yang sama dengan tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Dinas LH DKI meminta PT Groen Indonesia untuk menyediakan barang tersebut dalam rentang waktu 120 hari, terhitung sejak Mei 2018. "Sudah sign contract dengan PT Groen, Weber. 120 hari mereka sudah dipersiapkan, saat ini masih diproduksi," ungkapnya.
Sementara, terkait ongkos pengiriman yang mencapai Rp 79,2 juta, Isnawa menyebut harga tersebut sudah termasuk membayar pekerja dan bongkar pasang muatan.
"Jadi Rp 79 juta sudah semuanya. Kan harus dibongkar dari kontainer, ada kulinya juga," tutup dia.
Isu pengadaan tempat sampah ramai diperbincangkan di media sosial karena menghabiskan dana hingga Rp 9,581 miliar. Nilai tersebut dinilai terlalu tinggi untuk membeli tempat sampah yang satu unitnya mencapai Rp 3,6 juta. Masyarakat mencurigai adanya penggelembungan anggaran dari pembelian barang tersebut.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari situs e-catalog LKPP, tempat sampah berukuran 660 liter ini memiliki panjang 1,37 meter, lebar 0,7 meter dan tinggi 1,2 meter. Satu tong sampah ini dapat menampung sampah yang dihasilkan rata-rata 330 orang atau setara 70 kepala keluarga. Dengan rincian di Jakarta setiap orang menghasilkan 2-3 liter sampah per hari.
Spesifikasi tong sampah Weber 660 liter. (Foto: Dok. lkkp.go.id)
zoom-in-whitePerbesar
Spesifikasi tong sampah Weber 660 liter. (Foto: Dok. lkkp.go.id)