news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pengebom di Sri Lanka Ledakkan Diri di Hotel saat Antre Sarapan

21 April 2019 21:08 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penjagaan ketat dari militer Sri Lanka setelah terjadinya bom di Gereja St. Anthony's Shrine, Kochchikade. Foto: REUTERS/Dinuka Liyanawatte
zoom-in-whitePerbesar
Penjagaan ketat dari militer Sri Lanka setelah terjadinya bom di Gereja St. Anthony's Shrine, Kochchikade. Foto: REUTERS/Dinuka Liyanawatte
ADVERTISEMENT
Hotel Cinnamon Grand, Sri Lanka, menjadi salah satu sasaran bom bunuh diri. Insiden itu terjadi saat para tamu hotel tengah menikmati makan pagi.
ADVERTISEMENT
Dilansir AFP, salah satu pengebom ikut dalam antrean sarapan prasmanan di restoran hotel sebelum meledakkan bom yang diikat di punggungnya. Sambil membawa piring, pria yang sudah check in di malam sebelumnya atas nama Mohamed Azzam Mohamed itu, langsung meledakkan diri saat akan dijamu pelayan hotel.
"Ada kekacauan total," kata manajer Cinnamon Grand yang enggan menyebutkan namanya, Minggu (21/4).
Suasana terjadinya bom di gereja St. Anthony's Shrine, Kochchikade. Foto: REUTERS
Ketika itu, restoran sedang penuh sesak. Bisa dibilang, di sepanjang 2019, kondisi ini merupakan yang paling ramai karena bertepatan dengan liburan akhir pekan Paskah.
"Itu pukul 08.30 pagi dan sibuk. Banyak keluarga. Dia (bomber) datang ke antrean paling depan dan memulai ledakan," tambahnya.
Tak hanya pengunjung, pengebom itu juga tewas. Sebagian tubuhnya ditemukan utuh oleh polisi dan dibawa untuk diidentifikasi.
Suasana Gereja di Sri Lanka setelah terjadinya bom di Gereja St. Anthony's Shrine, Kochchikade. Foto: REUTERS/Dinuka Liyanawatte
Pejabat hotel lainnya mengatakan bahwa alamat pengebom yang diberikan ke pelayan hotel adalah palsu. Kepada resepsionis, pelaku mengaku tengah berada di Kolombo untuk urusan bisnis.
ADVERTISEMENT
"Kami membawa semua yang terluka ke rumah sakit dalam waktu yang sangat singkat," kata manajer Grand Cinnamon.
"Sekitar 20 orang terluka parah dan kami mengirim mereka ke Rumah Sakit Nasional."
Suasana terjadinya bom di gereja St. Anthony's Shrine, Kochchikade. Foto: REUTERS
Total delapan bom menyerang Sri Lanka dalam satu hari. Selain Grand Cinnamon, dua hotel lainnya, Shangri-La dan Kingsbury, dihantam pada waktu yang hampir bersamaan. Di lokasi lain, tiga gereja yang dihadiri jemaat Paskah juga ikut diserang bom.
Gereja pertama yang diserang adalah St Anthony's Shrine. Kuatnya ledakan menyebabkan sebagian besar atap hancur, sementara serpihan kaca, kayu, dan jenazah jemaat tergeletak di lantai.
Bom juga menyerang Gereja St. Sebastian di Negombo, utara Kolombo. Di saat bersamaan, gereja di wilayah Batticaloa, timur Kolombo, ikut meledak.
Sejumlah polisi Sri Lanka berada di lokasi ledakan hotel Shangri-La Sri Lanka. Foto: AFP/ISHARA S. KODIKARA
Berselang tiga jam, sebuah hotel di dekat kebun binatang nasional ikut menjadi sasaran. Ledakan terakhir terjadi di sebuah rumah ketika polisi hendak menangkap pelaku yang memilih meledakkan diri. Tiga polisi tewas akibat insiden itu.
ADVERTISEMENT
Di Shangri-La, saksi mata mengatakan mereka mendengar dua ledakan keras pukul 9 pagi dan staf langsung melaporkan sejumlah pengunjung tewas. Namun rincian korban belum diketahui.
Pusat ledakan terjadi di restoran hotel yang terletak di lantai dua. Jendela pecah, kabel listrik tergantung di langit-langit.
"Kami sangat sedih dan terkejut dengan kejadian itu, pikiran dan doa kami bersama keluarga korban," kata petugas hotel.
Kerusakan terlihat di hotel Shangri-La setelah ledakan melanda gereja dan hotel di Kolombo, Sri Lanka. Foto: @ BHANOOB / Via Reuters
"Prioritas utama kami adalah menjaga keselamatan dan kesejahteraan semua pihak yang terlibat. Tim manajemen Shangri-La telah bergerak untuk memberikan semua dukungan yang diperlukan."
Hotel Kingsbury juga merupakan salah satu hotel termahal di Kolombo. Dalam sebuah pernyataan di halaman Facebook-nya, manajemen hotel mengatakan: "Atas nama seluruh tim Kingsbury, kami turut berbelasungkawa dan berduka atas serangan baru-baru ini."
ADVERTISEMENT
"Evakuasi medis dan perawatan para tamu dan karyawan yang terluka segera ditangani."
Sejauh ini, tujuh pelaku telah ditangkap terkait insiden itu. Polisi belum merinci motif di balik penyerangan tersebut.
Data sementara, korban tewas akibat rangkaian bom itu berjumlah 207 jiwa dan 450 lainnya luka-luka. Pemerintah tak menampik kemungkinan jumlah korban terus bertambah.