news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pengertian Orang Munafik yang Tidak Perlu Disalati Jenazahnya

13 Maret 2017 12:41 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Warga menanti kedatangan Raja Salman di Istiqlal. (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar memberi imbauan kepada umat Islam. Sebaiknya spanduk penolakan menyalatkan jenazah yang memilih penista agama disudahi.
ADVERTISEMENT
"Asal orang itu sudah bersyahadat, itu sudah muslim. Jadi tidak perlu dipertentangkan lagi. Bahkan orang-orang yang ragu pun disalati juga. Karena menyalati orang muslim itu wajib hukumnya. Berdosa massal suatu kampung atau suatu daerah manakala ada orang yang tidak mensalati jenazah," kata Nasarudin di Istana Negara, Jakarta, Senin (13/3).
Nasarudin kemudian memberi penjelasan mengenai konteks pengertian munafik. Nasarudin merujuk kepada kisah Abdullah bin Ubay.
"Ayat yang dimaksudkan dalam surah At-Taubah itu ialah Abdullah bin Ubay. Nah itu Abdullah bin Ubay munafik yang luar biasa, sampai-sampai diturunkan ayat kepadanya," jelas Nasarudin.
Abdullah bin Ubay ini adalah salah satu tokoh di Madinah. Dia memang mengaku muslim, padahal dia musuh dalam selimut yang selalu memerangi Rasulullah. Abdullah bin Ubay selalu menjadi provokator. Disebutkan dia memfitah istri nabi, Aisyah dan menyebut akan mengusir nabi dari Madinah.
ADVERTISEMENT
Saat Abdullah bin Ubay meninggal, turun ayat surat At Taubah ayat 84 agar tidak mensalatkan jenazah orang munafik.
"Dan janganlah kamu sekali-kali menyembahyangkan (jenazah) seorang yang mati di antara mereka, dan janganlah kamu berdiri (mendoakan) di kuburnya. Sesungguhnya mereka telah kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka mati dalam keadaan fasik," At Taubah 84.
Kemudian Nasarudin menyampaikan, dia yakin mereka yang memilih Ahok tidak ada niatan memusuhi Islam.
"Saya yakin kalau orang itu adalah tidak pernah ada berniat untuk munafik dan tidak ada niatnya untk menghina Islam," tegas Nasarudin.
Pesan juga dia sampaikan kepada mereka yang memasang spanduk. Jangan sampai politik mengganggu urusan dalam agama.
"Aliran politik apapun itu tidak mengganggu orang untuk disalati, yang penting orang itu muslim betul," tegas Nasaruddin.
ADVERTISEMENT