Penghina Nabi Dibebaskan, Partai Islam Malaysia Ancam Gelar Aksi Besar

25 Februari 2019 18:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pendukung Parti Islam Semalaysia (PAS). Foto: AFP/MOHD RASFAN
zoom-in-whitePerbesar
Pendukung Parti Islam Semalaysia (PAS). Foto: AFP/MOHD RASFAN
ADVERTISEMENT
Partai Islam Se-Malaysia (PAS) mengancam akan menggelar aksi besar jika pemerintah Mahathir Mohamad tidak menindak tegas penghina Nabi Muhammad. Ancaman ini dilayangkan setelah polisi membebaskan pria yang diduga menghina Islam.
ADVERTISEMENT
Diberitakan media The Straits Times, juru bicara PAS Nasrudin Hassan mengatakan pemerintah dari koalisi Pakatan Harapan terlalu lembek dalam menghukum penghina Islam.
"Pemerintah Malaysia harus tegas dalam bertindak. Jaga kepekaan Islam dan penganutnya. Jika pemerintah malas dan lamban bertindak, mereka yang menghina agama akan semakin berani," ujar Hassan dalam pernyataannya, Senin (25/2).
"Jika tidak ada tindakan tegas (dari pemerintah), rakyat akan bangkit dan aksi besar akan digelar untuk menekan pemerintah agar bertindak," lanjut dia.
Komentar partai oposisi ini disampaikan selang sehari setelah kepolisian Malaysia mengumumkan pembebasan Foo Sing Wai dengan jaminan pada Jumat lalu.
Foo ditangkap pada 19 Februari karena mengunggah karikatur penghinaan terhadap Nabi Muhammad dan istrinya, Siti Aisyah. Kartun ini memicu kemarahan umat Islam Malaysia.
Parti Islam Semalaysia. Foto: AFP/JIMIN LAI
Kepala polisi Malaysia Mohamad Fuzi Harun beralasan pembebasan Foo dikarenakan usianya yang tua, 68 tahun, dan menderita penyakit komplikasi.
ADVERTISEMENT
Namun penyelidikan terhadap Foo masih terus dilanjutkan. Menurut media The Star, ada 478 gugatan terhadap Foo dari seluruh Malaysia.
Nasrudin menyayangkan pembebasan Foo tersebut. Padahal tahun lalu dalam kasus yang sama, kata Nasrudin, seorang wanita divonis penjara enam bulan dan denda 15 ribu ringgit Malaysia atau lebih dari Rp 51 juta dalam kasus penghinaan Islam.
"Karena hal ini, PAS mendesak penjelasan dari aparat untuk meredam kekhawatiran umat Islam," kata Nasrudin.
PAS sebagai partai Islam di Malaysia memiliki kekuatan untuk menggerakkan massa Muslim. Sebelumnya pada 8 Desember tahun lalu, ribuan orang turun ke jalan dalam aksi bertajuk 812.
Aksi 812 dimulai dari kekhawatiran Partai Islam Se-Malaysia (PAS) dan UMNO akan rencana pemerintah Mahathir Mohamad meratifikasi ICERD atau Konvensi Internasional untuk Menghapuskan Segala Bentuk Diskriminasi Ras.
ADVERTISEMENT
ICERD dikhawatirkan akan menghapus keistimewaan Melayu Muslim di tanah Malaysia. Aksi 812 tetap digelar kendati pemerintah akhirnya membatalkan ratifikasi ICERD.