Pengrajin Klaten Curhat, AHY Janji Akan Sampaikan ke Pejabat Terkait

9 April 2018 15:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
AHY berdiskusi dengan pengusaha di Klaten (Foto: Ochi Amanaturrosyidah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
AHY berdiskusi dengan pengusaha di Klaten (Foto: Ochi Amanaturrosyidah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Dalam rangkaian safari politiknya di Jawa Tengah, Ketua Kogasma Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyempatkan diri berdialog dengan sejumlah pengrajin lokal. Acara itu lalu dimanfaatkan oleh pengrajin untuk menyampaikan masalah di industrinya selama ini.
ADVERTISEMENT
Salah satunya adalah Yusuf, yang mewakili Komunitas Lurik ATBM di Klaten, khususnya di daerah Cawas. Yusuf menyatakan kerinduannya akan salah satu program bentukan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat masih memimpin sebagai presiden, yaitu Small and Medium Enterprises and Cooperatives (SMESCO).
"Karena jujur saat ini kami merasa di SMESCO itu hambar, beda dengan dulu waktu pak SBY memegang kepemimpinan. Kami sering diajak sharing dengan buyer-buyer di SMESCO. Nah ini sudah berapa tahun, entah berapa berapa SMESCO terbentuk pun kami enggak tahu," kata Yusuf di Rumah Makan Bu Manyar, Cawas, Klaten, Senin (9/4).
Ia berharap, program semacam itu bisa kembali digalakkan untuk memajukan usahanya. Selain SMESCO, Yusuf juga mengeluhkan soal pelestarian kerajinan tenun ATBM yang mulai tersaingi oleh alat modern.
ADVERTISEMENT
"Mohon tetap dilestarikan untuk tenun ATBM. Meski kami perlu juga beberapa alat modifikasi guna mempercepat produksi yang garis besarnya tanpa meninggalkan ciri khas ATBM kami," tegas Yusuf.
AHY berdiskusi dengan pengusaha di Klaten (Foto: Ochi Amanaturrosyidah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
AHY berdiskusi dengan pengusaha di Klaten (Foto: Ochi Amanaturrosyidah/kumparan)
Usai mendengarkan curhat dan usulan dari Yusuf, AHY menjawab masalah pengrajin lurik dan kerajinan tradisional memang tengah menjadi pehatian untuk melestarikan budaya lokal dan ekonomi kerakyatan. Namun, ia juga membenarkan saat ini kondisi pasar sedang lesu.
"Salah satu faktornya adalah pertumbuhan ekonomi yang melambat akibat faktor internal dan eksternal, seperti masalah ekonomi global. Dan itu mempengaruhi daya beli masyarakat," tutur AHY.
AHY berpendapat penjualan di industri tenun dan produk lain akan meningkat jika pemerintah bisa menjaga daya beli masyarakat. Salah satunya adalah dengan memastikan kebutuhan pokok masyarakat bisa terpenuhi dan terjangkau.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, meski ia menerima berbagai macam keluhan, AHY menegaskan ia belum menjadi pemangku kepentingan saat ini. Namun ia berjanji akan menyampaikan keluhan warga ke pejabat terkait.
"Saya bukan pejabat publik, tapi saya sangat bisa menyuarakan ini ke rekan-rekan pejabat seperi misalnya anggota DPR RI dari Demokrat. Kita juga punya pejabat pemerintahan baik gubernur bupati atau wakilnya," tegas AHY.
AHY berdiskusi dengan pengusaha di Klaten (Foto: Ochi Amanaturrosyidah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
AHY berdiskusi dengan pengusaha di Klaten (Foto: Ochi Amanaturrosyidah/kumparan)
Selain beberapa masalah yang telah diutarakan oleh Yusuf, pengrajin lainnya sepakat masalah pemodalan masih menjadi salah satu hal yang penting. AHY mengatakan masalah tersebut sebenarnya merupakan masalah yang kerap terjadi bahkan di daerah lain.
"Para pelaku UMKM itu yang sebenarnya paling butuh atensi pemerintah soal pemodalan. Kalau bisa dihadirkan lebih baik dengan skema yang akuntabel dan transparan dan bisa digulirkan baik dengan pendampingan," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Masalah pemasaran, menurut AHY, juga menjadi poin penting. Sebab seringkali produk dalam negeri kalah saing hanya karena masalah merek.
"Jangan salahkan merek, tapi kita genjot produksi. Kita juga punya merek dan bisa dipasarkan ke pelosok negeri, bahkan ke luar negeri, bahkan punya keunikan," tambahnya.
AHY juga menyarankan, selain membukan toko retail, para pengusaha harus mulai belajar memanfaatkan dunia maya. Sebab, dengan menjual secara online, menurut AHY, akan lebih efektif.
"Jadi tidak perlu banyak-banyak kita punya area mendisplay mebel tadi. Tapi dengan medsos bisa menampilkan produk dan karya tadi," pungkasnya.
Usia berdialog singkat sekitar 45 menit, AHY kemudian melanjutkan perjalannya menuju ke Sukoarjo, Jawa Tengah. Di sana, ia direncanakan akan mengunjungi industri tekstil Sritek.
ADVERTISEMENT