Pengungsi Lampung Selatan Butuh Pakaian, Selimut hingga Popok Bayi
ADVERTISEMENT
Sebanyak 4.200 warga Lampung Selatan masih mengungsi di sejumlah posko pengungsian usai diterjang tsunami pada Sabtu (22/12) lalu. Hingga Rabu (26/12) sore, bantuan yang diberikan oleh para donatur dan relawan masih terus berdatangan. Hanya saja, kebanyakan bantuan itu berupa kebutuhan makanan seperti beras dan mi instan.
ADVERTISEMENT
"Alhamdulillah untuk bantuan hampir setiap hari tidak putus, artinya terus berdatangan seperti sembako sehingga para pengungsi tidak kekurangan makanan," kata Kepala Diskominfo Pemkab Lampung Selatan, Sefri, di rumah dinas Bupati Lampung Selatan, Kalianda, Rabu (26/12).
"Perlu diketahui saat ini kita kekurangan seperti pakaian dalam wanita, popok bayi, susu, kasur lantai, dan terpal. Kemudian sarden juga, tapi kalau beras, Indomie dan sebagainya itu sudah cukup," sambungnya.
Sefri memastikan jumlah pengungsi di Lampung Selatan akan terus bertambah. Sebab, tim gabungan dari Basarnas, TNI-Polri, Tagana, BPDB dan para relawan masih terus melakukan evakuasi.
"Hari ini kita akan kedatangan sekitar 1.000 orang dari Pulau Sebesi (Lampung Selatan). Tapi kalau korban, baik itu meninggal maupun luka, kita harapannya semoga saja tidak ada penambahan lagi," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Data terakhir yang dihimpun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Selasa (25/12) mencatat sebanyak 430 orang meninggal dunia, 1.485 orang luka-luka, 154 orang hilang, dan 16.082 orang mengungsi akibat tsunami Selat Sunda yang menerjang pesisir Banten dan Lampung Selatan. Khusus untuk Lampung Selatan, Pemkab mencatat terdapat 113 orang meninggal dunia. Sementara untuk korban hilang sebanyak 14 orang.
----------------------------------------------------
kumparan bekerja sama dengan Radio Prambors untuk menggalang dana bagi para korban tsunami Selat Sunda. Penggalangan dana dilakukan secara online melalui platform Kitabisa. Mari salurkan bantuan Anda dalam tautan berikut: