Pengungsi Rohingya Jual Anak Perempuan untuk Mendapatkan Uang

18 Oktober 2018 12:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengungsi Rohingya (Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
zoom-in-whitePerbesar
Pengungsi Rohingya (Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
ADVERTISEMENT
Sejumlah keluarga Rohingya yang hidup di kamp pengungsian di Bangladesh, menjual anak perempuannya untuk mendapatkan uang.
ADVERTISEMENT
Laporan tersebut dikeluarkan Badan PBB Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) pada Rabu (17/10) lalu. Mereka menyatakan, telah mengidentifikasi 99 kasus perdagangan orang di kamp Bangladesh.
Data tersebut dikumpulkan sejek September lalu. IOM menyebut, jumlah itu bukan angka pasti, diduga angka faktualnya jauh lebih banyak.
"Cerita yang banyak kami dengar, orang-orang rentan itu didekati pelaku perdagangan orang dengan mengobral janji palsu mengenai pekerjaan dan hidup lebih baik," ucap juru bicara IOM Dina Parmer seperti dikutip dari DAWN, Kamis (18/10).
"Ada beberapa orang yang mencurigai tindakan ini, tapi mereka merasa situasi di sana sangat memprihatinkan, jadi langkah ekstrem seperti mengorbankan seorang anak untuk kepentingan bersama terpaksa dilakukan," sambung dia.
Demi mencegah lebih banyak lagi warga Rohingya yang terkena jerat perdagangan orang, lembaga amal Bangladesh Aksi Pemuda untuk Sosial (YPSA) menyatakan, mereka akan menggelar kampanye demi meningkatkan kesadaran pengungsi Rohingya soal bahaya perdagangan orang.
ADVERTISEMENT
"Lebih dari 1.000 orang sudah jadi korban perdagangan orang," sebut juru bicara YSPA, Jishu Barua.
Sebanyak 700 ribu warga Rohingya melintasi perbatasan Myanmar ke Bangladesh dan kebanyakan dari mereka adalah anak-anak. Ratusan ribu orang itu melintas untuk menghindari pembantaian dari militer Myanmar.