Pengusaha Kebun Sawit di Kalimantan Tengah Tewas Terbakar dalam Mobil

4 Februari 2018 22:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Mobil Terbakar (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Mobil Terbakar (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang pengusaha perkebunan kelapa sawit, HBCS (48), ditemukan tewas dalam kondisi terbakar di dalam mobilnya di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Minggu (4/2). Tidak jauh dari lokasi, asistennya, Sum (33), juga ditemukan tewas dengan tubuh penuh luka.
ADVERTISEMENT
"Mereka baru dari Sampit mengambil gaji untuk karyawan. Hubungan kedua korban ini adalah bos dan anak buah," kata Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Muchtar Supiandi Siregar dilansir Antara, Minggu (4/2).
Kejadian berawal saat keluarga korban tidak bisa menghubungi korban sejak Sabtu (3/2) pukul 16.00 WIB. Bersama dengan polisi dan warga setempat, mereka kemudian mencari di tempat-tempat yang biasa disinggahi korban.
"Sekitar pukul 21.30 WIB, warga kemudian menemukan mobil yang hangus terbakar di area perkebunan kelapa sawit yang dikelola Koperasi Sepakat Maju Jaya di Jalan Mentara Kalang kilometer 6, Desa Bukit Baru, Cempaga Hulu," tambahnya.
Warga kaget karena mendapati sesosok mayat pria dalam kondisi hangus yang kemudian diidentifikasi sebagai HBSC. Paginya, sekitar pukul 07.00 WIB, warga kembali menemukan mayat Sum dalam parit yang hanya berjarak 50 meter dari lokasi mobil terbakar.
ADVERTISEMENT
"Kedua jenazah saat ini sudah dibawa ke RSUD dr Murjani Sampit untuk diautopsi agar diketahui penyebab kematiannya. Polisi juga berencana meminta bantuan dari Tim Labfor Mabes Polri untuk mengetahui penyebab mobil terbakar," tambah Muchtar.
Meski ada dugaan keduanya merupakan korban perampokan, namun Muchtar mengaku belum mau berspekulasi atau menduga-duga. Sebab, saat ini pihaknya masih mengumpulkan sejumlah bukti dan meminta keterangan dari saksi.
"Belum tahu motifnya apa. Kami masih menunggu hasil autopsi dari tim forensik, baru berani menyimpulkan," tandasnya