Penjelasan BMKG soal Gempa 5,8 M yang Mengguncang Bengkulu

30 Desember 2018 16:58 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gempa (Foto: kumparan/Nunki Pangaribuan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gempa (Foto: kumparan/Nunki Pangaribuan)
ADVERTISEMENT
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan terkait gempa 5,7 Magnitudo yang mengguncang Kabupaten Lebong, Bengkulu, sore ini. Gempa ini terasa hingga Padang.
ADVERTISEMENT
"Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempa bumi ini berkekuatan 5,7 Magnitudo yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi 5,8 Magnitudo. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,79 LS dan 102,21 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 39 km arah utara Kota Tubei, Kabupaten Lebong, Propinsi Bengkulu pada kedalaman 164 km," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam keterangan tertulisnya, Minggu (30/12).
Rahmat menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa ini termasuk dalam klasifikasi gempa bumi menengah. Gempat terjadi akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia tepatnya di zona Benioff yaitu zona subduksi lempeng yang memiliki sudut tunjaman yang relatif tajam di bawah lempeng Eurasia.
ADVERTISEMENT
"Zona ini dimulai dari lepas pantai di sebelah barat Sumatra hingga terus menukik ke arah timur hingga ke bawah daratan pulau Sumatra. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dipicu oleh penyesaran sesar oblique cenderung turun (oblique normal)," ungkap dia.
Berdasarkan laporan dari masyarakat, lanjut dia, guncangan dirasakan cukup kuat di daerah Kota Bengkulu, Kepahiang, dan Bengkulu Tengah. "Sementara di Manna, Mukomuko, Lebong, dan Pesisir Selatan III MMI, Kepulauan Mentawai, Pariaman, Padang, getaran dirasakan lemah," urai dia..
Ia menambahkan, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut. Menurutnya, dari hasil pemodelan, gempa ini tidak berpotensi tsunami
"Hingga pukul 16.05 WIB, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," tutupnya.
ADVERTISEMENT