Penjelasan BMKG Terkait Gempa di Klungkung dan Kuta, Bali

15 November 2018 11:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Gempa Bumi (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gempa Bumi (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gempa berkekuatan 5,3 magnitudo menggetarkan wilayah Samudera Hindia bagian selatan, tepatnya di sekitar Bali - Lombok. Gempa terjadi pada Kamis (15/11) pukul 00.23 WIB. Lokasi pusat gempa berada di laut pada jarak 104 km arah selatan Kota Denpasar atau 78 km barat daya Kabupaten Klungkung, pada kedalaman 38 km.
ADVERTISEMENT
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, tampak bahwa gempa bumi berkedalaman dangkal ini diakibatkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempang Eurasia," kata Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono dari siaran pers, Kamis (15/11).
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan naik (Thrust Fault)," lanjut Daryono.
Guncangan gempa bumi ini dirasakan di Tabanan,Karangasem, Kuta, Jimbaran, Denpasar, Mataram, Lombok Tengah, Lombok Utara, Lombok Barat III-IV MMI, Gianyar, Klungkung, Nusa Dua, Legian, dan Sumbawa.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.
ADVERTISEMENT
"Hingga pukul 00.50 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock)," kata Daryono.