Penjelasan PPLN Frankfurt soal Video Kritik Tidak Ada Bilik Suara

15 April 2019 7:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
WNI di Frankfurt memberikan hak pilihnya di TPSLN Frankfurt. Dok. PPLN Frankfurt Foto: Dok. PPLN Frankfurt
zoom-in-whitePerbesar
WNI di Frankfurt memberikan hak pilihnya di TPSLN Frankfurt. Dok. PPLN Frankfurt Foto: Dok. PPLN Frankfurt
ADVERTISEMENT
Sebuah video berisi keluhan terhadap jalannya pemilu yang dilaksanakan di KJRI Frankfurt, Jerman, menjadi viral di media sosial. Dalam video tersebut seseorang yang mengaku bernama Carlos, masyarakat Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di Dortmund, Jerman, menyampaikan keluhannya akan pemilu yang berlangsung.
ADVERTISEMENT
“Saya ke sini karena hari ini ada pemilu serentak,” jelas Carlos dalam video tersebut seperti dikutip kumparan, Senin (15/4).
Carlos menyayangkan bahwa mulai dari awal masuk ke TPS, ia tidak mendapatkan arahan yang jelas apa yang harus dilakukan.
“Masuk sana kita cuma dikasih tahu, ok, sekarang kalian diam di sini. Dan kita enggak tahu apa yang harus dilakukan, siapa yang harus kita cari, dan dari situ prosedurnya seperti apa tidak ada kejelasan sama sekali,” kata Carlos.
Dalam video yang memiliki format seperti wawancara tersebut terdengar suara seorang perempuan yang menanyakan kepada Carlos apa yang terjadi saat pencoblosan.
Carlos menjelaskan bahwa bilik suara sempat tidak tersedia. Baru setelah satu atau satu setengah jam saja bilik suara dibuka.
ADVERTISEMENT
“Saya witness ada banyak orang-orang yang mencoblos, tapi tidak di bilik suara. Jadi mereka tidak menyediakan bilik suara,” katanya lagi.
Carlos merasa bahwa proses pencoblosan menjadi tidak rahasia dan tidak memegang prinsip langsung, umum, bebas, dan rahasia (Luber). Menurut pengamatan Carlos, orang-orang memilih di atas meja panjang sambil dilihat orang-orang lain. Beberapa orang sambil mengobrol dan bahkan ada yang meneriakkan nama paslon tertentu. Ada pula yang membawa surat suaranya ke toilet dan mencoblos di sana agar pilihannya tetap rahasia.
Pada akhir video tersebut, Carlos menuntut evaluasi dari KJRI Frankfurt, KBRI, dan Kementerian Luar Negeri.
Menanggapi hal tersebut PPLN Frankfurt memberikan klarifikasi dalam website pplnfrankfurt.de pada hari Minggu (14/4). Berikut isi klarifikasi tersebut:
ADVERTISEMENT
Klarifikasi tentang situasi TPSLN Frankfurt, tanggal 13 April 2019
Kepada Yth. Para Pemilih di Wilayah Kerja PPLN Frankfurt,
bersama ini kami ingin klarifikasi dua point yang ternyata diviralkan di berbagai kanal media sosial, yang kami sayangkan berisikan informasi dan interpretasi yang tidak akurat, bahkan di beberapa sisi tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi:
1. Guna melayani Pemilih Khusus yang tidak terdaftar di Daftar Pemilih PPLN Frankfurt (baik di dalam DPTLN maupun DPTbLN), PPLN Frankfurt tidak diperbolehkan dan tidak menggunakan surat-surat suara Return-to-Sender yang ditujukan bagi Pemilih/Calon Pemilih yang terdaftar dalam DPTLN dan DPTbLN dengan metode Pos. PPLN Frankfurt hanya bisa menggunakan surat suara yang tersedia di TPSLN, yang berasal dari surat suara cadangan serta surat suara milik calon pemilih yang terdaftar di DPTLN dan DPTbLN TPSLN yang sampai pukul 18.00 (saat penyerahan C6 ditutup) ternyata tidak hadir di TPSLN Frankfurt. Harap dimaklumi, bahwa surat suara yang tersedia jumlahnya memang terbatas. Jumlah surat suara yang tersedia untuk pemilih di TPSLN telah diperiksa dan dihitung ulang disaksikan oleh Saksi-saksi Paslon, saksi-saksi Partai Politik dan Panwaslu Frankfurt pada saat Rapat Pemungutan Suara di TPSLN Frankfurt pada tanggal 13.04.2019, dan jumlah ini sesuai dengan surat suara yang dihitung kembali pada akhir hari pemungutan suara di TPSLN Frankfurt pada tanggal 13.04.2019 yang kembali disaksikan oleh Panwaslu LN Frankfurt dan para saksi.
ADVERTISEMENT
2. PPLN Frankfurt juga membuka meja layanan untuk para calon pemilih yang memberikan suara melalui metode Pos. Calon Pemilih dengan metode Pos dapat mengantarkan langsung Sampul 2 untuk dimasukkan ke dalam Kotak Suara Khusus untuk metode Pos. Para calon pemilih yang tidak memperoleh surat suaranya via Pos, yang surat suaranya Return-to-Sender dan kembali ke PPLN Frankfurt, diinformasikan oleh PPLN Frankfurt untuk datang langsung ke meja layanan metode Pos yang berlokasi di depan pintu masuk TPSLN di lantai satu, agar dapat dibantu lebih lanjut oleh rekan-rekan KPPSLN Pos. Bagi mereka yang mendapatkan surat suara mereka dari meja layanan Pemilih Pos, PPLN Frankfurt selalu mengingatkan kepada setiap calon pemilih untuk mencari tempat yang sesuai untuk mencoblos, karena pilihan mereka adalah rahasia. Isu di media sosial bahwa tidak ada bilik suara di TPSLN Frankfurt itu tidak benar! Video yang beredar itu menunjukkan calon pemilih metode Pos yang memutuskan sendiri untuk mencoblos di tempat tersebut. Seluruh proses di meja layanan Pos disaksikan oleh Panwaslu Frankfurt. Saksi Partai Politik dan Paslon pun melihat kondisi keadaan di lapangan dan kami memberikan penjelasan yang sama.
ADVERTISEMENT
Demikian klarifikasi yang dapat PPLN Frankfurt berikan atas viralnya informasi di media sosial yang kurang tepat. Terima kasih atas perhatiannya
Hormat kami
PPLN Frankfurt