Penyesalan Suami Korban Tewas Pembegalan di Tangerang

5 Juli 2018 19:46 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ade Miskan, suami dari Sarifah korban begal di Tangerang (Foto: Ferry Fadhlurrahman/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ade Miskan, suami dari Sarifah korban begal di Tangerang (Foto: Ferry Fadhlurrahman/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ade Miskan tidak bisa menahan air matanya saat menceritakan kembali peristiwa pembegalan yang menyebabkan istrinya, Saripah (40), tewas. Pelaku begal menembak Saripah saat berupaya mempertahankan sepeda motor yang akan dicuri pelaku di Cipondoh, Tangerang.
ADVERTISEMENT
Ade mengatakan, dia sempat ikut menahan begal yang akan mencuri motornya. Saat itu, pelaku langsung mengeluarkan pistol dan mengarahkan kepadanya.
“Saat mau nyuri motor saya, saya otomatis samperin dan akhirnya malingnya jatuh. Pas bangun ngeluarin pistol, jadi kan saya spontan takut juga. Lari ke kiri, enggak tahu ternyata bini saya di belakang, ketembak akhirnya,” ungkap Ade pada kumparan di rumah duka di Jalan Wakaras V, Jakarta Utara, Kamis (5/7/2018).
Counter pulsa tempat kejadian pembegalan di Tangerang Kota (Foto: Reki Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Counter pulsa tempat kejadian pembegalan di Tangerang Kota (Foto: Reki Febrian/kumparan)
Ade mengatakan, bila saja bisa memutar waktu, dia tak akan menghindari tembakan itu. Tapi apa daya, peristiwa itu sudah terjadi dan Ade memilih pasrah kepada takdir.
“Mungkin istri juga duluan pergi duluan pulang, mungkin saya harus ikhlas,” ujar Ade.
Ade sehari-hari bekerja sebagai tukang ojek online. Sedangkan Saripah baru kembali ke Indonesia setelah bekerja sebagai TKW di Taiwan selama beberapa tahun.
Seorang wanita korban begal di Tangerang Kota.  (Foto: Dok istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Seorang wanita korban begal di Tangerang Kota. (Foto: Dok istimewa)
Saripah yang sudah lama tak pulang rupanya ingin menikmati waktu berdua dengan sang suami. Karena itu, dia mengajak Ade untuk berjalan-jalan berdua saja.
ADVERTISEMENT
“Ternyata dia pengin jalan bareng kayak orang-orang. Soalnya kalau saya sudah jarang pulang ngojek sampai malam. Awalnya mau ke Alam Sutra habis beli pulsa itu,” jelas Ade.
Setelah musibah itu, ia hanya berharap secepatnya pelaku penembakan istrinya ditangkap polisi dan dijerat hukuman seberat-beratnya.
“Ya moga saja hukumannya setimpal mungkin yang nuntutnya Allah maha tahu kalau memang dia istilahnya mungkin hasilnya bakal seperti itu lagi. Kalau buruk sudah buruk lagi,” ujar Ade.
Laporan Ferry Fadhlurrahman