Penyidik: Militer Rusia Tembak Jatuh Malaysia Airlines MH17

25 Mei 2018 13:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat Malaysia Airlines MH17 yang jatuh. (Foto: REUTERS/Michael Kooren)
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat Malaysia Airlines MH17 yang jatuh. (Foto: REUTERS/Michael Kooren)
ADVERTISEMENT
Penyidik menyebut pesawat Malaysia Airlines MH17 jatuh akibat ditembak oleh militer Rusia pada 2014 di Ukraina. Ini adalah kali pertama penyidik di Belanda menuding pelaku dalam aksi yang menewaskan ratusan orang tersebut.
ADVERTISEMENT
Diberitakan AFP, Jumat (25/5), tim penyidik gabungan di kota Utrecht menyimpulkan rudal BUK-TELAR yang menjatuhkan MH17 berasal dari Brigade Anti-jet tempur 53 di Kursk, Rusia.
"Brigade 53 adalah bagian dari angkatan bersenjata Rusia," kata Wilbert Paulissen.
Pesawat Malaysia Airlines MH17 tujuan Amsterdam dari Kuala Lumpur jatuh pada 17 Juli 2014, menewaskan 298 penumpang dan kru. Korban berasal dari 17 negara, kebanyakan berasal dari Belanda, lainnya dari Australia, Inggris, Malaysia, dan Indonesia.
Dalam penyelidikan sebelumnya, penyidik telah memastikan pesawat itu jatuh ditembak rudal buatan Rusia, BUK, ditembakkan dari wilayah Ukraina yang dikuasai pemberontak pro-Rusia. Tapi penyidik tidak pernah mengatakan siapa yang menembakkannya.
Rudal BUK. (Foto: REUTERS/Francois Lenoik)
zoom-in-whitePerbesar
Rudal BUK. (Foto: REUTERS/Francois Lenoik)
Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengatakan hasil penyidikan kali ini akan memberikan bukti untuk menuntut individu yang menembak jatuh MH17.
ADVERTISEMENT
Saat ini penyidik di Belanda fokus pada 100 tersangka yang disebut "aktif berperan" dalam insiden tersebut. Namun nama-nama mereka belum diungkapkan ke publik, kecuali dua orang dengan nama alias Orion dan Delfin.
Pemerintah Moskow seperti yang sebelumnya mereka lakukan membantah tudingan tersebut. Menurut pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia, "tidak ada rudal anti-jet tempur Rusia yang melintasi perbatasan Ukraina."
Sementara Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan "Jelas tuduhan yang serampangan ini adalah upaya mendiskreditkan negara kami di mata komunitas internasional."