Penyu Langka Seberat 100 Kilogram di Sumut Dilepaskan

1 September 2019 22:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proses pelepasan Penyu Sisik  di Perairan Pantai Desa Tapian Nauli I. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Proses pelepasan Penyu Sisik di Perairan Pantai Desa Tapian Nauli I. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seekor penyu sisik (Eretmochelys imbricata) dengan berat sekitar 100 kilogram dilepaskan di perairan Pantai Desa Tapian Nauli I, Kota Sibolga, Sumut, Minggu (1/9). Hewan langka itu sebelumnya terjaring dua orang nelayan dan sempat hendak dijual seharga Rp 600 ribu.
ADVERTISEMENT
Nurdin Simatupang, nelayan yang menemukan penyu tersebut, mengaku tidak sengaja menjaring penyu raksasa tersebut. Saat itu, ia hanya berniat mencari ikan di Pulau Poncan Gadang, Kota Sibolga, Minggu (1/9) pagi.
Karena tidak tahu jika penyu tersebut adalah hewan yang dilindungi, ia lantas berniat menjualnya. Ia pun membawa penyu tersebut pulang bersama rekannya, Mahmud Siregar.
Proses pelepasan Penyu Sisik di Perairan Pantai Desa Tapian Nauli I. Foto: Dok. Istimewa
Beruntung, informasi itu diketahui salah satu anggota Komunitas Menjaga Pantai Barat (Komantab). Pihak Komantab lalu berkoordinasi dengan pihak keamanan dan meminta Nurdin untuk tidak menjual penyu tersebut.
"Sudah sempat ada yang menawar, harganya Rp 600 ribu. Tapi kami ditelepon, kalau penyu itu dilindungi. Jadi kami batal menjualnya," tutur Nurdin.
Sementara itu, Koordinator Komantab, Damai Mendrofa, menyebut, setelah diberi penjelasan, Nurdin dan Mahmud bersedia melepaskan hewan langka itu. Pelepasan dilakukan dengan didampingi Babhinkamtibmas Kota Beringin Hadi Sitanggang dan Danposmat Gunung Kecamatan Tapian Nauli, Lambok Marbun.
Penyu Sisik yang sempat berada di sebuah becak motor setelah tak sengaja terperangkap jaring nelayan, Minggu (1/9). Foto: Dok. Istimewa
"Penyu diturunkan dari karung dengan diangkat enam orang. Karung dan tali yang mengikat penyu diputus dan digiring menuju laut," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Damai berharap, pemerintah bisa melakukan langkah preventif agar kejadian serupa tidak terulang. Sebab, menurutnya, wilayah pesisir kabupaten bukan hanya tanggungjawab pemda saja, tapi juga Dinas Kelautan dan Perikanan (DPK) Sumut dan BBKSDA Sumut.
“Kemudian dibantu pemerintah setempat tingkatkan langkah preventif apakah sosialiasi atau pendampingan. Jangan kemudian tunggu ditangkap baru ditindak, sementara sosialisasi jarang dilakukan, ini kan yang kita sesalkan,” ujar Damai.