Perang Suku di Kongo Tewaskan 22 Orang

27 Februari 2018 10:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kerusuhan di Kongo (Foto: REUTERS/Kenny Katombe)
zoom-in-whitePerbesar
Kerusuhan di Kongo (Foto: REUTERS/Kenny Katombe)
ADVERTISEMENT
Perang antar suku terjadi di Republik Demokratik Kongo. Kericuhan tersebut semakin memperparah keadaan negara itu yang baru dihantam unjuk rasa besar di Ibu Kota Kinshasa.
ADVERTISEMENT
Perang suku yang terjadi pada Senin (26/2) waktu setempat menyebabkan 22 orang tewas dan 15 warga lainnya terluka.
"Milisi suku Hutu dari Nyatura menyerang kelompok suku Nande, Mai Mai Mazambe, kejadian terjadi di desa Kalusi dan Bwalanda," ujar pejabat Pemerintah Daerah Kongo, Hope Sabini, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (27/2).
Kejadian tersebut terjadi selang sehari usai kericuhan berdarah yang menewaskan dua orang pecah di Kinshasa.
Demo di Kinshasa pada Minggu (25/2) diinisiasi oleh sejumlah gereja di Kongo. Para pemimpin umat Nasrani di Kongo mendorong jemaah gereja turun ke jalan untuk memprotes Presiden Joseph Kabila.
Awalnya, para tokoh agama tersebut menginstruksikan pengikutnya turun ke jalan usia ibadah Minggu. Mendengar seruan tersebut Militer Kongo bertindak.
ADVERTISEMENT
Mereka mengepung beberapa gereja utama di Kinshasa dan memblokade sejumlah jalanan utama. Aksi itu dilakukan demi mencegah demo.
Presiden Kongo, Joseph Kabila (Foto: REUTERS/Kenny Katombe)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Kongo, Joseph Kabila (Foto: REUTERS/Kenny Katombe)
Sejak Kabila gagal menentukan waktu pemilu, kondisi Kongo berubah mencekam. Kelompok gereja menjadi salah satu penentang utama dari Kabila.
Pergerakan para pemimpin gereja diredam habis oleh Pemerintah Kongo di bawah komando Kabila. Salah satu cara yang dipakai adalah mengasingkan sejumlah pemimpin gereja.
Tak cuma itu, pada kerusuhan Minggu, Pemerintah Kongo memblokir seluruh jaringan internet dan sms yang ada di negara itu.