Perang Urat Syaraf Nazaruddin dan Fahri Hamzah

21 Februari 2018 7:20 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nazaruddin di Sidang e-KTP (Foto: Wahyu Putro/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Nazaruddin di Sidang e-KTP (Foto: Wahyu Putro/Antara)
ADVERTISEMENT
Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin akan melaporkan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah ke KPK. Nazar berujar memiliki bukti yang kuat bahwa Fahri pernah terlibat dalam kasus korupsi.
ADVERTISEMENT
"Saya akan menyerahkan segera berkas ke KPK tentang korupsi oleh Fahri Hamzah, waktu dia menjadi Wakil Komisi III," kata Nazaruddin usai menjalani persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (19/2).
"Saya akan buktikan kalau memang dia bersih dengan bukti yang saya ajukan, insyaallah dengan bukti yang saya serahkan cukup untuk menjadikan Fahri jadi tersangka," ucap Nazaruddin.
KPK pun merespons ucapan Nazar. Juru bicara KPK Febri Diansyah mengatakan KPK siap menampung laporan dari Nazaruddin terkait korupsi yang melibatkan Fahri Hamzah.
Juru bicara KPK, Febri Diansyah  (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Juru bicara KPK, Febri Diansyah (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
"Saya belum tahu tentang itu apakah ada atau tidak. Kalau memang ada informasi tentang penyelenggara negara, silakan sampaikan. Kalau ada bukti pendukung dapat disampaikan ketika informasi diterima, kami akan lakukan telaah, ini sama seperti laporan masyarakat lain," ujar Febri.
ADVERTISEMENT
Fahri pun menanggapi keterangan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, M Nazaruddin, yang menyebutnya terlibat dalam sebuah kasus korupsi. Fahri meyakini, Nazar dan KPK telah bersekongkol untuk merusak nama baiknya.
Berikut pernyataan lengkap Fahri Hamzah terkait wacana pelaporan Nazaruddin ke KPK :
Soal keterangan Nazaruddin itu, saya sudah mendengar dari rekaman. Kalimat yang paling banyak dia katakan, terutama kalimat yang paling banyak dia katakan, “kita serahkan kepada KPK”.
Kalimat kedua adalah, “saya paling banyak bantu KPK selama ini”. Dan berikutnya ia menyampaikan bahwa dia sudah mengatakan begitu banyak nama untuk ditindaklanjuti oleh KPK.
Nah, di situlah bahwa persekongkolan Nazar dengan KPK sangat mendalam. Oleh sebab itulah maka, dapat diambil kesimpulan bahwa yang disampaikan Nazar itu atas kekecewaannya. Ada dua hal yang bikin dia kecewa, pertama asimilasinya yang tertunda karena bocornya dokumen KPK yang menjamin kalau yang bersangkutan tidak mempunyai kasus.
ADVERTISEMENT
Kedua, bocornya kembali dokumen pansus angket yang sekarang telah menjadi lampiran laporan angket tentang ratusan kasus Nazar yang disimpan KPK.
Oleh karena itu, saya ingin menyimpulkan bahwa persekongkolan Nazar dengan KPK ini telah menjadi problem keamanan nasional. Itulah sebabnya, dengan kesimpulan Pansus Angket berakhir, maka Komisi 3 dan Komisi 1 selayaknya menimbang persoalan ini sebagai persoalan keamanan nasional yang serius.
Sebab semua peristiwa hukum belakangan ini, terutama penyebutan nama-nama besar termasuk Pak SBY dan keluarganya, nampaknya hasil dari satu persekongkolan yang luar biasa yang substansinya hilang.
Inilah yang harus kita cermati. Dan saya akan terus memantau kasus ini untuk menuntaskan penanganan kasus persekongkolan yang telah merusak nama baik dan keamanan bangsa. Kekacauan yang dilakukan tersebut telah melahirkan keributan yang merusak iklim pembangunan. Dan demokrasi kita.
ADVERTISEMENT
Fahri mengatakan apa yang dikatakan oleh Nazar sama sekali tidak berdasar. Ia juga mempertanyakan mengapa Nazar baru melapor sekarang.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
“Bohong, Nazar enggak ada buktinya. Nazar itu lagi marah dan depresi. Kalau ada buktinya, kenapa baru sekarang dia ngomong. Yang jelas saya mau fokus bahwa ini skandal. Nazar enggak punya bukti apa-apa tentang saya. Bahkan, saya tidak pernah mau bersentuhan dengan Nazar,” imbuhnya.
Ia menuding Nazar hanya mencari kesalahan orang lain. Fahri pun menantang Nazaruddin untuk membuktikan keterlibatannya dalam kasus korupsi.
"Saya tahu ini akal mereka. Jadi ayo kalau mau perang, ayo. Mau apa, yang terlibat ayo," ujar politikus yang berselisih dengan PKS ini.
Fahri juga meminta Presiden Joko Widodo untuk segera menghentikan skandal tersebut. Menurutnya sejak hari pertama rapat konsultasi DPR dengan Jokowi, ia telah menceritakan skandal yang terjadi dalam penegakan hukum korupsi di negara Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Pak Jokowi sudah saya kasih tahu. KPK ini akan menggigit perekonomian kita, penegakan hukum begini bikin kacau, mengirim ketidakpastian. Setiap hari kita saling fitnah. Nah, kalau Pak Jokowi sadar, sudahlah tutup KPK ini dulu. Kalau proposal saya (seperti) Korea Selatan. Gabung dia dengan Ombudsman, Komnas HAM, LPSK menjadi lembaga komplit,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Fahri menuturkan ucapan Nazar selalu dijadikan dasar bagi KPK untuk menyelidiki kasus korupsi. Sehingga, jika Jokowi tidak bertindak, maka sama saja Jokowi bersekutu dengan kezaliman.
“Siapa yang bersekutu dengan kezaliman insyaallah dia kena. Siapa yang melawan dia selamat,” tutup politikus PKS itu.