Percakapan Terakhir Bocah Korban Bagi-bagi Sembako di Monas

3 Mei 2018 12:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Junaidi orang tua Mahesa korban sembako Monas. (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Junaidi orang tua Mahesa korban sembako Monas. (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)
ADVERTISEMENT
Duka masih menyelimuti keluarga Mahesa Junaedi (12), bocah yang tewas saat mengikuti pembagian sembako di Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (28/4). Ayah Mahesa, Junaedi (41), menceritakan kepergian buah hatinya dengan pilu.
ADVERTISEMENT
Junaedi menuturkan, awalnya ia mengantarkan istrinya berangkat kerja ke RS Pelni sekitar pukul 06.30 WIB. Setelah kembali ke rumahnya, ia sempat menemui anak sulungnya itu dan menitipkan pesan sebelum berangkat bekerja.
"Sekitar 08.30 WIB, masih ketemu saya (sama Mahesa). Saya bilang, 'jangan ke mana-mana kamu', udah," tutur Junaedi saat ditemui kumparan (kumparan.com) di kediamannya, Pademangan Barat, Jakarta Utara, Kamis (3/5).
Suasana di rumah Mahesa, korban meninggal di Monas (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di rumah Mahesa, korban meninggal di Monas (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)
Siapa sangka, tenyata percakapannya dengan Mahesa pagi itu menjadi pertemuan terakhir bapak-anak ini. Sorenya, Junaidi mendapat telepon dari istrinya yang mengaku mendapatkan firasat buruk.
"Pas itu, jam 3 sore, dari rumah sakit (Mama Mahesa) calling-in saya. 'Pa, anaknya ke mana?'. Saya bilang, 'main kali, orang dia di rumah, tungguin aja'. Ditungguin sampai pukul 16.00 WIB, dapat kabar dia berangkat sama temannya, seumuran dia juga (ke Monas)," jelas Junaedi
ADVERTISEMENT
Junaedi pun terkejut, ia langsung berangkat ke Monas bersama tetangganya untuk mencari Mmahesa. Begitu pun dengan istrinya yang tak kalah terkejutnya.
"Istri saya kaget, langsung calling saya. Dia inisiatif sendiri ke sana, nyari, sampailah jam 5 sore lebih di sana," tambahnya.
Foto Mahesa di ponsel ayahnya. (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Foto Mahesa di ponsel ayahnya. (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)
Sesampainya di Monas, Junaedi langsung ikut berdesak-desakan di antara massa yang berebut sembako untuk mencari keberadaan Mahesa. Barulah sekitar jam 10 malam, ia mendapatkan kabar dari Simon --salah seorang panitia acara-- bahwa anaknya sudah ditemukan oleh petugas Satpol PP.
"Saya jemput sama dia, bawa ke rumah sakit. Ke sana anak saya udah enggak ada. Saya tanya dokter, udah enggak bisa ngomong apa-apa," pungkasnya.
Acara bagi-bagi sembako di Monas yang diselenggarakan oleh Forum Untukmu Indonesia itu berakhir dengan duka. Mahesa adalah satu dari dua bocah yang tewas di kerumunan massa tersebut.
ADVERTISEMENT