Perekonomian Memburuk, Presiden Korsel Pecat Menteri Keuangan

9 November 2018 13:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in (Foto: John Sibley/REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in (Foto: John Sibley/REUTERS)
ADVERTISEMENT
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in memecat dua pejabat tinggi yang mengurusi perekonomian. Kebijakan diambil usai lambannya pertumbuhan ekonomi di Negeri Gingseng.
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Kim Dong-yeon dan Kepala Staf Kepresidenan Bidang Kebijakan Jang Ha-sung resmi dipecat pada Jumat (9/11). Keterangan itu disampaikan juru bicara Pemerintahan Korsel Yoon Yong-chan.
Kim akan digantikan oleh Hong Nam-ki yang merupakan birokrat veteran. Sedangkan posisi Jan akan dijabat oleh Penasihat Kepresidenan Urusan Sosial Kim Soo-hyun, demikian dilansir AFP, Jumat (9/11).
Beberapa media Korsel menyebut, kedua orang itu dinilai Moon tak bisa mengatasi situasi perekonomian Korsel yang memburuk.
Selain masalah pertumbuhan ekonomi, Korsel menghadapi beberapa persoalan lain seperti meningkatnya pengangguran serta melebarnya kesenjangan pemasukan masyarakat.
Moon Jae-in Presiden Terpilih Korea Selatan (Foto: Seo Myeong-gon /Yonhap via REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Moon Jae-in Presiden Terpilih Korea Selatan (Foto: Seo Myeong-gon /Yonhap via REUTERS)
Semenjak memerintah, Moon dikenal secara global sebagai sosok di balik melunaknya sikap Korut yang disusul komitmen Pyongyang melucuti seluruh senjata nuklirnya.
Namun, di dalam negeri kebijakan untuk mengatasi permasalahan perekonomian dipertanyakan. Akibatnya, dalam sejumlah jajak pendapat popularitas Moon terus merosot.
ADVERTISEMENT
Di awal masa pemerintahannya, Moon mengambil beberapa gebrakan perekonomian, termasuk menaikkan upah minimum, memotong jam kerja dan mengubah status pekerja kontrak menjadi pegawai tetap.
Moon menyebut, langkah itu diyakini dapat membawa perekonomian Kosel bertumbuh yang diiringi naiknya pendapatan warganya.
Beberapa kritikus mengatakan, kebijakan Moon bukan menciptakan pertumbuhan malah memperburuk situasi perekonomian Korsel.
Bulan lalu, Bank Sentral Korsel memutuskan untuk merevisi target pertumbuhan ekonomi pada 2018. Jika di 2017 Korsel berhasil mencapai nilai pertumbuhan ekonomi 3,1 persen, di tahun ini mereka hanya menargetkan pertumbuhan sebesar 2,7 persen.
Selain itu, angka pengangguran di Korsel pada kuartal ketiga 2018 naik 0,4 persen menjadi 3,8 persen. Angka pemuda yang menganggur pun saat ini sudah menyentuh 9,4 persen atau tertinggi sejak 1999.
ADVERTISEMENT