news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Perempuan Inggris yang Gabung ISIS Memohon untuk Bisa Pulang

15 Februari 2019 19:07 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ISIS. Foto: AFP PHOTO / Ahmad Al-Rubaye
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ISIS. Foto: AFP PHOTO / Ahmad Al-Rubaye
ADVERTISEMENT
Shamima Begum baru berusia 15 tahun ketika dia dan tiga kawannya pergi ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS. Kini, Begum memohon untuk bisa pulang kembali ke negaranya, Inggris.
ADVERTISEMENT
Diberitakan AFP, Kamis (14/2), Begum berhasil ditemukan oleh wartawan The Times di kamp pengungsi bagian timur Suriah dan diwawancarai. Begum yang kini berusia 19 tahun bersama suaminya, anggota ISIS dari Belanda, kabur dari kota Baghouz dan ditangkap militan Suriah yang dibekingi Amerika Serikat.
Selama bergabung dengan ISIS, Begum telah memiliki dua anak namun mereka tewas. Saat ini, Begum sedang hamil anak ketiga, dan dia memutuskan untuk pergi dari ISIS.
Kepada The Times, Begum mengaku tidak menyesal kabur dari orang tuanya di Bethnal Green, London, untuk gabung dengan ISIS. Namun kehidupan di medan perang yang mengerikan membuat dia tidak tahan.
"Saya tidak tahan lagi. Saya juga takut anak yang akan saya lahirkan akan meninggal seperti anak-anak saya yang lainnya jika tetap tinggal," kata Begum.
ADVERTISEMENT
"Jadi saya meninggalkan kekhalifahan. Yang saya inginkan sekarang adalah pulang ke Inggris," lanjut dia lagi.
Kepulan asap di wilayah Mosul Barat. Foto: REUTRES/Alaa Al-Marjani
Begum mengatakan kawan yang ikut kabur bersamanya, Kadiza Sultana, terbunuh dalam peperangan. Dia meninggalkan dua kawannya yang lain, Sharmeena Begum dan Amira Abase yang masih bertahan di Baghouz, kota yang saat ini digempur koalisi AS.
"Mereka sangat kuat. Saya menghormati keputusan mereka," kata Begum lagi.
Melihat Kepala Manusia
Tinggal bersama ISIS, Begum mengatakan kehidupannya sangat keras. Dia terbiasa melihat potongan tubuh berserakan di mana-mana.
"Ketika saya melihat untuk pertama kalinya kepala manusia di tempat sampah, saya tidak terkejut sama sekali. Itu adalah kepala tentara dari medan perang, musuh Islam," kata Begum.
"Saya membayangkan apa yang akan dia lakukan kepada wanita Muslim jika ada kesempatan," lanjut dia.
Perang Melawan ISIS di Mosul. Foto: REUTERS/Ahmed Saad
Ditempa kehidupan yang keras, Begum mengaku kini bukan lagi gadis manja dari London.
ADVERTISEMENT
"Saya bukan lagi anak sekolah 15 tahun yang sama seperti yang kabur dari Bethnal Green empat tahun lalu. Saya tidak menyesal datang ke sini," kata dia.
Penjara 10 Tahun
Pemerintah Inggris tidak bisa begitu saja menerima Begum pulang. Dia akan dianggap ancaman bagi keamanan dalam negeri di Inggris.
Apalagi Menteri Keamanan Inggris Ben Wallace mengatakan Begum tidak memperlihatkan penyesalannya bergabung dengan ISIS di Suriah.
"Ini jadi tantangan bagi kami. Beberapa dari mereka jadi pengantin ketika masih muda, tapi sekarang mereka dewasa dan beberapa menjadi pejuang yang keras," kata Wallace kepada radio BBC.
Inggris memperkirakan sekitar 900 warganya bergabung dengan ISIS di Suriah dan Irak. Sebanyak 300-400 dari mereka telah pulang ke tanah air, 40 di antaranya dipenjara.
ADVERTISEMENT
Di bawah undang-undang anti-terorisme, warga Inggris yang gabung ISIS terancam 10 tahun penjara jika kembali.
"Kami berhasil memenjarakan sebagian dari mereka dalam beberapa tahun terakhir, dan yang lainnya juga akan mengalami hal yang sama jika pulang," kata Wallace.