Perempuan Pendukung Jokowi Ogah Disamakan dengan Kelompok Emak-emak
ADVERTISEMENT
Jika kemarin pasangan Prabowo-Sandi mendapat dukungan dari perempuan yang tergabung dalam komunitas Partai Emak-emak, hari ini pasangan Jokowi-Ma’ruf mendapat dukungan dari sejumlah perempuan yang tergabung dalam Perempuan Tangguh dan Keren Bravo 5.
ADVERTISEMENT
Meskipun berbeda pilihan, Ketua Divisi Perempuan Tangguh dan Keren Bravo 5 Nurmala Kartini Sjahrir mengatakan tidak ada pertandingan khusus antar dua relawan perempuan tersebut.
“Tidak ada soal tanding-menanding, kami mau bekerja optimal saja untuk memenangkan Jokowi-Ma’ruf,” ujar Kartini pada saat konferensi pers di Hotel Atlet Center, Jakarta Pusat, Kamis (8/11).
Namun, Kartini turut menyoroti penggunaan istilah emak-emak yang digunakan kubu oposisi untuk menggambarkan perempuan Indonesia. Penggunaan istilah emak-emak dinilai adik Luhut Binsar Panjaitan tersebut terlampau merendahkan kemampuan perempuan Indonesia.
“Kalau Anda mengatakan emak-emak, itu Anda hanya menaruh perempuan di ranah domestik (rumah tangga), seolah-olah dia tidak bisa keluar dari situ,” ujar Kartini.
“Kita tentunya menghormati emak-emak, emak saya, kita tapi harus melihat secara keseluruhan perempuan karena saya bilang perempuan itu yang di-empu-kan, artinya yang dihormati, didengarkan,” tambahnya lagi.
Menurut Kartini, perempuan Indonesia memiliki kemampuan lebih daripada itu. Karenanya, Bravo 5 akan mengkampanyekan isu-isu khusus tentang pemberdayaan perempuan.
ADVERTISEMENT
“Nanti pada kampanye tema yang kita bawa adalah pemberdayaan perempuan, baik dalam bidang politik, kesehatan, pendidikan, hukum, ekonomi, tenaga kerja, itu semua akan kita bahas dan kita sampaikan,” ujar Kartini.
Kartini menyebut anggota Bravo 5 sendiri sudah tersebar di seluruh provinsi di Indonesia. Namun, divisi perempuan dari Bravo 5 hanya fokus di beberapa provinsi saja.
“Kami anggotanya banyak ada di 34 provinsi, tapi kami yang perempuan hanya fokus di sejumlah provinsi aja,” ujar Kartini.
“Jawa pasti, Banten pasti, DKI Jakarta pasti, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Riau,” kata Kartini.