Periksa Idrus Marham, KPK Konfirmasi Sadapan soal Uang USD 2,5 Juta

8 November 2018 22:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Idrus Marham usai menjalani pemeriksaan lanjutan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (19/9). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Idrus Marham usai menjalani pemeriksaan lanjutan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (19/9). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Penyidik KPK melakukan pemeriksaan terhadap mantan Sekjen Partai Golkar Idrus Marham. Pada pemeriksaan itu, penyidik memutar rekaman sadapan telepon antara Idrus Marham dengan eks Wakil Ketua Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih.
ADVERTISEMENT
Percakapan di antara keduanya diduga membahas soal uang USD 2,5 juta yang diduga dari pemilik saham Blackgold Natural Resources Limited, Johanes Budisutrisno Kotjo. Hal tersebut yang kemudian dikonfirmasi oleh penyidik kepada Idrus.
"Terhadap Idrus Marham yang diperiksa sebagai saksi, tadi diperdengarkan rekaman komunikasi antara dirinya dengan ES (Eni Saragih) terkait USD 2,5 juta.Penyidik perlu memperdalam beberapa fakta terkait hal tersebut," ujar juru bicara KPK Febri Diansyah, di kantornya, Kamis (8/11).
Usai menjalani pemeriksaan KPK, Idrus menampik mengenai permintaan uang itu. Menurutnya, ia sama sekali tak pernah meminta apapun kepada Kotjo terlebih terkait pencalonan dirinya sebagai Ketum Golkar. Ia pun meminta awak media mengkonfirmasi langsung kepada Eni Saragih terkait hal tersebut.
ADVERTISEMENT
"Enggak pernah saya bilang-bilang ke Kotjo. Ah mana. Nanti sama ibu Eni aja," kata Idrus Marham.
Anggota DPR Eni Maulani Saragih usai diperiksa KPK terkait kasus suap PLTU Riau, Kamis (4/10). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anggota DPR Eni Maulani Saragih usai diperiksa KPK terkait kasus suap PLTU Riau, Kamis (4/10). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Dalam persidangan Kotjo, penuntut umum sempat memutar rekaman antara Idrus dan Eni pada 25 September 2017. Diduga, percakapan itu sempat membahas soal permintaan uang dari Idrus kepada Kotjo untuk digunakan sebagai modal maju sebagai Ketua Umum Golkar.
Berikut transkrip percakapan tersebut:
Idrus: Oke ya dek iya makasih makasih tapi Kotjo diberi tahu dulu ini kita butuh operasional
Eni: Nanti saya tel saya telepon bang, satu dua tiga. Bang senen sampai rabu jangan ganggu dulu. Bang ini kan saya terus asistensi dengan PLN
Idrus: He em he em
Eni: Senin selasa rabu udah bang jangan dulu bang
ADVERTISEMENT
Idrus: ah iya bu kan
Eni: karena dulu saya ingetin untuk suruh tanda tangan. Begitu tanda tangan ini seminggu kemudian udah. Abang. Minimal ya tiga puluh empat puluh juga yang dia terima. Gimana?
Idrus: ...
Eni: Saya tinggal kemarin saya cuma di ...mungkin abang paling dikasih satu juta
Idrua: Oh jangan, bilangin Kotjo luh jangan enggak mau bilang
Eni: nah makanya makanya kita bilang "tarik dulu dong besok kita ganti gitu,dengan yang lain
Idrus: he eh bu bukan bilangin bilangin ngambil itu jangan, ngambil lagi bilangin Kotjo
Eni: Nanti nanti gua omongin
Idrus: bilang aja Bang Idrus itu karena dia lagi ini, dia minta sendiri 2,5 gitu
Eni: he eh
ADVERTISEMENT
Idrus: bilang aja langsung
Terdakwa suap pembangunan PLTU Riau-1 Johannes Budisutrisno Kotjo menyimak keterangan saksi saat sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (8/11).  (Foto:  Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Terdakwa suap pembangunan PLTU Riau-1 Johannes Budisutrisno Kotjo menyimak keterangan saksi saat sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (8/11). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Dalam kasus ini, Johannes Budisutrisno Kotjo didakwa menyuap mantan Eni Maulani Saragih dan mantan Sekjen Golkar Idrus Marham sebesar Rp 4,75 miliar. Suap dilakukan agar Eni bisa membantu Johannes mendapatkan proyek Independent Power Producer (IPP) Pembangkit Listrik Tenaga Uap Mulut Tambang Riau-1 (PLTU MT Riau-1).
Setelah OTT itu dikembangkan, KPK turut menjerat Idrus lantaran diduga dijanjikan uang USD 1,5 juta oleh Johanes untuk mendorong terjadinya kesepakatan kerja sama antar PLN dan Blackgold dalam PLTU Riau. Ketiganya kini telah ditahan KPK.