Perindo: Prabowo-Sandi Sering Buat Gaduh, Mereka Kelabakan Sendiri

17 November 2018 12:29 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Talkshow Polemik ‘Awan Hitam Penerbangan Kita’ di Warung Daun, Jakarta Pusat, Sabtu (3/11/2018). (Foto: Ferry Fadhlurrahman/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Talkshow Polemik ‘Awan Hitam Penerbangan Kita’ di Warung Daun, Jakarta Pusat, Sabtu (3/11/2018). (Foto: Ferry Fadhlurrahman/kumparan)
ADVERTISEMENT
Masa kampanye Pilpres 2019 diwarnai sejumlah narasi sensasional yang dibuat oleh kubu Jokowi-Ma'ruf maupun Prabowo-Sandi. Narasi ini, terkadang membuat suasana politik menjadi gaduh di antara dua kubu.
ADVERTISEMENT
Koordinator Tim Kampanye Nasional (TKN) Pemenangan Parpol Jokowi-Ma’ruf sekaligus Ketua DPP Perindo Mohammad Yamin Tawary menuturkan, selama masa kampanye yang baru berjalan satu setengah bulan ini, Prabowo-Sandi lebih sering membuat kegaduhan dengan narasi yang disampaikan saat berkampanye.
"Prabowo-Sandi yang sering bikin gaduh, jadi mereka sendiri kelabakan, jadi Prabowo-Sandi harus memikirkan dulu apa yang mau disampaikan," kata Yamin dalam diskusi polemik 'Narasi Gaduh, Politik Kisruh' di Warung Daun, Jakarta Pusat, Sabtu (17/11).
Yamin mengatakan, salah satu narasi Prabowo yang dianggap keliru untuk dilakukan seperti penyebutan tammpang Boyolali yang dinilai menyakiti hati masyarakat. Untuk itu, ia meminta agar Prabowo-Sandi memperhatikan setiap diksi yang hendak disampaikan dalam berkampanye.
"Tampang Boyolali, itu bukan nilai, itu stigma. Ini menurut saya Pak Prabowo tak maksud begitu, tapi memilih diksi yang keliru. Apa yang disampaikan harus hati-hati," kata dia.
ADVERTISEMENT
Sedangkan politik genderuwo dan politikus sontoloyo yang disampaikan Jokowi, kata Yamin, bermaksud untuk menyampaikan terdapat hal yang tidak benar dalam konfisi politik saat ini. Menurutnya, terdapat beberapa politikus yang berbicara tidak menggunakan data yang akurat.
"Sontoloyo dari Jokowi itu maksud yang disampaikan diantaranya konyol tidak beres. Jadi apa makna, ada politikus yang baik dan politiks sontoloyo, bahwa memang dilapangan ada juga politikus yang konyol yang menyebut penerintah tidak punya dasar tidak punya data," kata dia.
Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden. (Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden. (Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Melalui politikus sontoloyo dan politi genderuwo, Yamin mengatakan Jokowi ingin membuat masyrakat untuk tidak merasa takut. Selama ini, kata dia, Jokowi selalu berbicara dengan data yang akurat.
"Tugas kita semua menyampaikan apa maksudnya politik sontoloyo dan genderuwo. Kita tidak bisa membuat masyarakat takut ragu dan skeptis. Segala sesuatu yang dibangun Jokowi bukan hanya kritik tapi juga dengan data yang jelas," tutupnya.
ADVERTISEMENT