Perjuangan Lilik, Ketua KPPS di Sleman, yang Meninggal karena Lelah

23 April 2019 14:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto Lilik Suswanto (59) Ketua KPPS 25 yang meninggal dunia. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Foto Lilik Suswanto (59) Ketua KPPS 25 yang meninggal dunia. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Duka terlihat di raut wajah Sih Sugiarti (55). Ibu tiga anak yang menjabat sebagai Kepala Dukuh Sagan, Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) itu, harus menerima kenyataan suaminya, Lilik Suswanto (59) meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Lilik merupakan Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 25 Sagan. Lilik terserang vertigo karena diduga kelelahan usai bertugas di TPS. Sempat dilarikan ke rumah sakit, Lilik meninggal pada Selasa (23/4) pukul 05.30 WIB.
Sih mengatakan energi suaminya terforsir saat hari pencoblosan. Pada Selasa (16/4) Lilik sudah harus begadang menerima logistik pemilu. Kemudian Pada Rabu (17/4) Lilik bertugas di TPS hingga Kamis (18/4) dini hari. Setelah itu, Lilik juga masih wira-wiri ke kantor Kecamatan Depok memantau rekapitulasi suara.
Suasana duka di rumah Lilik Suswanto (59) Ketua KPPS 25. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
“Belum pernah sakit Bapak. Tiba-tiba terkena penyumbatan otak. Cuma riwayat darah tinggi ada. Iya Ketua KPPS jam 3 pagi baru pulang. Paling capek, tidur sebentar, Minggu itu tiba-tiba terkena vertigo penyumbatan. Dua hari di RS Panti Rapih,” ujar Sih.
ADVERTISEMENT
Kepada Sih, Lilik juga sering mengeluh kelelahan pascapencoblosan. Setiap harinya Lilik mengeluh ingin tidur. Namun pada hari Sabtu (20/4) Lilik terbebani pikiran terkait info akan adanya pemungutan suara ulang. Meski belakangan di TPS-nya diketahui tidak dilakukan pemungutan suara ulang.
“Iya capek dia pinginnya tidur terus. Terus pusing. Dibawa ke rumah sakit hari Minggu, ada penyumbatan otak hampir kena stroke,” kata dia.
Istri Lilik Suswanto (59) Ketua KPPS 25 yang meninggal dunia. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Beban pikiran Lilik bertambah ketika honornya sebagai Ketua KPPS belum juga turun. “Malah kurang tahu katanya honor belum turun,” katanya.
“Dengar-dengar mulai galau hari Sabtu sampai Minggu takut ada pemilihan ulang. Terus gaji belum diteruskan mau pinjam uang saya dulu,” ujarnya.
Semasa hidup pria dengan enam cucu tersebut dikenal sangat bertanggung jawab. Hal itu pula dibawa saat dia bertugas sebagai KPPS. Tugas tersebut sudah diembannya sejak pemilu-pemilu terdahulu.
ADVERTISEMENT
Sih menganggap pemilu tahun ini lebih berat dari pada pemilu di tahun-tahun sebelumnya. Lilik, kata Sih, sering mengeluh karena banyak sekali tugas yang harus diemban sebagai Ketua KPPS.
Namun, perjuangan Lilik sebagai pahlawan demokrasi tidak lah sia-sia. Atas jasanya, TPS 25 Sagan tidak ditemukan adanya kecurangan.